KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebuah tonggak sejarah baru bagi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) kini berada di ambang peresmian. Patung Oputa Yi Koo, yang didedikasikan untuk mengenang jasa Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, pahlawan nasional asal Sultra, telah rampung dibangun 100 persen sejak tahun 2024 lalu. Kini, Pemerintah Provinsi Sultra tinggal menentukan jadwal untuk meresmikan ikon kebanggaan daerah tersebut.
Berdiri megah di kawasan Kotamara, Kota Baubau, patung setinggi 22 meter ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan kepada sosok Oputa Yi Koo, tetapi juga bakal menjadi ikon baru destinasi wisata yang akan menambah daya tarik pariwisata di Sultra.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Martin Effendi Patulak, menjelaskan, pembangunan patung ini bukan pekerjaan mudah. Proses konstruksinya memakan waktu cukup lama karena tingkat kerumitan yang tinggi.
"Patung ini didesain seperti puzzle yang dirakit satu per satu, mulai dari kaki hingga bagian-bagian lainnya. Detail yang presisi menjadi prioritas agar patung ini dapat berdiri kokoh dan merepresentasikan sosok Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi secara sempurna," ungkap Martin Effendi Patulak kepada Kendari Pos, Selasa (14/1/2025).
Setelah melewati berbagai tahap yang kompleks, pembangunan patung berhasil diselesaikan pada tahun 2024. Namun, proses peresmiannya membutuhkan persiapan lebih lanjut. Termasuk penentuan jadwal dan pengelolaan kawasan patung.
"Untuk peresmian patung, kami masih menunggu jadwal dari pimpinan, tetapi kami rencanakan secepatnya," jelasnya. Sebelum diresmikan dan dibuka untuk umum, Pemerintah Provinsi Sultra tengah mencari pengelola yang tepat untuk menjaga dan merawat kawasan tersebut. Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Sultra untuk memastikan kawasan patung ini dikelola secara profesional.
“Kita sudah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata Sultra agar mereka yang nantinya mengelola kawasan ini. Dengan adanya pengelola, kita bisa memastikan bahwa kawasan patung ini terawat dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat maupun wisatawan,” harapnya.
Lanjut dia, Patung Oputa Yi Koo bukan sekadar monumen, tetapi sebuah simbol kebanggaan masyarakat Sultra atas sejarah dan perjuangan Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi. Sebagai seorang pemimpin yang gigih melawan penjajahan Belanda, Sultan Himayatuddin dikenang sebagai pahlawan yang mengorbankan segalanya demi mempertahankan kedaulatan tanah kelahirannya.
Kawasan Kotamara yang menjadi lokasi berdirinya patung ini, dikenal sebagai salah satu pusat aktivitas masyarakat di Baubau. Dengan adanya ikon baru ini, kawasan tersebut diprediksi akan menjadi magnet wisata baru yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sultra.
Pemerintah Provinsi Sultra optimistis, Patung Oputa Yi Koo akan memberikan dampak positif, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi pusat edukasi sejarah bagi masyarakat dan pengunjung. “Kita berharap ikon ini menjadi kebanggaan bersama dan memberikan manfaat besar bagi daerah,” imbuhnya. (b/rah)