Rumah Singgah Siap Difungsikan

  • Bagikan
Plt Kepala Dinas Sosial Sultra, Harrys Ranto

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID-- Pembangunan rumah singgah yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2024 kini telah rampung 100 persen. Rumah singgah ini sendiri dibangun dengan anggaran sekitar Rp 2,15 miliar, berlokasi di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, tepatnya berada di Kantor Dinas Sosial Kota Kendari yang lama.

Plt Kepala Dinas Sosial Sultra, Harrys Ranto menyampaikan secara fisik pembangunan rumah singgah di Kota Kendari sudah selesai. Sejauh ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Kendari terkait dengan pemanfaatan bangunan tersebut.

“Karena sesuai target kita pengoperasian rumah singgah ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025,” kata Harrys Ranto, Jumat (10/1). Meski bangunan rumah singgah tersebut merupakan aset milik Pemprov Sultra, pengelolaannya akan dilakukan melalui kerja sama dengan Dinas Sosial Kota Kendari. Hal ini untuk memastikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di tingkat kota dan provinsi.

“Kami akan bertemu dengan Pak PJ Wali Kota untuk melaporkan perkembangan ini. Rencananya nanti akan ada kerja sama pengelolaan, bukan hibah. Mengingat hibah aset provinsi saat ini tidak diperkenankan,” ujarnya. Rumah singgah yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 2,15 miliar ini berawal dari usulan yang disampaikan oleh PJ Wali Kota Kendari kepada PJ Gubernur Sultra, yang kemudian disetujui dan dialokasikan anggarannya.

Di Kota Kendari, rumah singgah ini akan berfungsi sebagai tempat penampungan sementara bagi anak jalanan atau orang terlantar. Jadi ini bukan untuk tempat menginap dalam jangka waktu lama. Disini fasilitas yang diberikan berupa pelayanan kepada anak terlantar atau anak jalanan. “Mereka akan dibawa ke rumah singgah untuk didata, dilakukan asesmen, dan diarahkan untuk mendapatkan solusi terbaik,” tuturnya.

Setelah proses asesmen, Harrys menyebut anak-anak jalanan atau terlantar akan ditawarkan dua opsi, yakni kembali ke keluarga atau dirujuk ke program pembinaan keterampilan. Untuk anak-anak putus sekolah, rumah singgah akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan agar mereka mendapatkan akses pendidikan gratis.

“Rumah singgah ini juga akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah,”tuturnya. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk mendukung program ini.

“Pembangunan rumah singgah ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program perlindungan sosial di Sulawesi Tenggara. Hingga saat ini, rumah singgah seperti ini baru tersedia di Kota Kendari,” jelasnya Sementara itu, terkait pembangunan rumah singgah di Kabupaten/ kota lainya, Harrys menambahkan bahwa saat ini belum ada rencana pembangunan serupa. “Kami masih terkendala pada keterbatasan sumber daya, dan pengadaan tenaga profesional untuk mengelola rumah singgah tersebut,” ungkapnya. (c/rah)

  • Bagikan