Pengamat : Pelambatan Ekonomi Akibat Melemahnya Sektor Pertanian dan Pertambangan

  • Bagikan
Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin (2 dari kanan), dan Pengamat Ekonomi Sultra, Syamsul Anam, S.E.,MEC.,Dev (2 dari kiri) bersama Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin (kanan) dan Manajer Media Online/Medsos Kendari Pos, Yusif Herianto (kiri) usai diskusi di podcast Kendari Pos Channel, Senin (6/1/2025).

Memacu Pertumbuhan Ekonomi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) diproyeksikan mencapai 5,2 persen pada tahun 2025. Target itu lebih rendah dibandingkan target nasional sebesar 8 persen. Kini saatnya memacu pertumbuhan ekonomi Sultra. Pengamat Ekonomi Sultra, Syamsul Anam, S.E.,MEC.,Dev mengatakan target nasional 8 persen merupakan angka kumulatif yang diperkirakan baru akan tercapai pada tahun keempat dan kelima pemerintahan mendatang.

Pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), telah membagi target pertumbuhan ekonomi secara regional. Sultra ditargetkan berkontribusi sebesar 6,9 sampai 7 persen untuk mencapai target nasional tersebut. "Pertumbuhan ekonomi ini digarap ramai-ramai oleh berbagai wilayah," ujar Syamsul dalam diskusi di platform podcast Kendari Pos Channel yang dipandu Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin, Senin (6/1/2025).

Syamsul menjelaskan wilayah-wilayah yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional, seperti Pulau Jawa, Kalimantan, dan Papua, ditargetkan pertumbuhan yang lebih tinggi untuk mendukung pencapaian target nasional. Namun, hampir seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Sultra, menghadapi pelambatan ekonomi. "Hanya beberapa daerah yang mengalami pertumbuhan, terutama yang didorong oleh sektor ekstraktif seperti pertambangan," jelasnya.

Meskipun memiliki potensi di sektor pertambangan, pertanian, dan perikanan, Sultra tertahan pada angka pertumbuhan sekira 5 persen dan bahkan cenderung melambat dalam 2 tahun terakhir.

  • Bagikan

Exit mobile version