Tingkat inflasi tahunan di kabupaten/kota di Sultra juga variatif. Inflasi terendah tercatat di Kabupaten Konawe, sebesar 0,22 persen, sementara inflasi tertinggi tercatat di Kota Baubau yang mencapai 2,07 persen. Sedangkan Kota Kendari 0,67 persen dan Kabupaten Kolaka 1,99 persen.
"Secara keseluruhan, perkembangan inflasi di Sultra pada bulan Desember 2024 menunjukkan angka yang masih terkendali, dengan inflasi y-o-y yang relatif rendah dibandingkan dengan angka nasional. Posisi Sultra yang berada di peringkat ke-6 terendah dari 38 provinsi. Hal ini mencerminkan stabilitas harga yang cukup baik di tingkat regional," jelas Surianti Toar.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengapresiasi hasil yang dicapai dalam pengendalian inflasi bulan Desember 2024. Ia menekankan pentingnya sinergisitas dan kolaborasi para pihak dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang di daerah.
“Angka inflasi yang terkendali ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, terutama TPID dan stakeholder terkait. Kami akan terus memantau dinamika pasar dengan lebih intensif, serta memperkuat langkah-langkah inovatif agar dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas untuk masyarakat,” ujar Pj Gubernur Andap.
Selain itu, Pj Gubernur Andap menekankan pengendalian inflasi merupakan bagian dari upaya untuk mendukung perekonomian daerah yang stabil dan berkelanjutan. "Sinergisitas dan kolaborasi yang terjalin antara pemerintah daerah melalui TPID, pelaku pasar, dan masyarakat sangat penting. Ke depan, kami akan terus memperkuat koordinasi agar harga-harga tetap stabil, dengan memanfaatkan berbagai instrumen kebijakan dan intervensi pasar yang diperlukan,” pungkasnya. (rah/b)