KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pendidikan non formal Sekolah Lanjut Usia (Lansia) menjadi salah satu upaya komprehensif pemerintah agar kaum tersebut tidak menjadi beban, dalam keluarga maupun masyarakat. Dengan mengikuti sekolah tersebut para lanjut usia terus dapat menggali potensi mereka untuk mewujudkan Lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif (Smart).
Pendapat tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Kabupaten (Setkab) Buton Utara (Butur), Mansur, M.Si., ketika menghadiri wisuda Sekolah Lansia E’engkineke Rahia Kopasarano Desa Rombo, Kecamatan Kulisusu. Tercatat ada 39 peserta didik Sekolah Lansia (SL) Angkatan XI mengikuti wisuda dan mendapat sertifikat kelulusan Standar 1 dari sekolah program Bina Keluarga Lansia (BKL) Butur yang bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut.
“Melalui penerapan tujuh dimensi Lansia tangguh yakni spritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional dan lingkungan, maka diharapkan Lansia tetap mampu mandiri dan berkontribusi bagi masyarakat,” kata Mansur, kemarin.
Menurutnya, pembentukan Sekolah Lansia E’engkineke Rahia Kopasarano Desa Rombo tersebut perlu diapresiasi. Sebab sudah menindaklanjuti Peraturan Presiden nomor 88 Tahun 2021 tentang strategi nasional kelanjutusiaan.
“Dengan mendapatkan pendidikan, maka Lansia akan lebih berdaya dalam menjalani hari tuanya. Sebab pada masa usia lanjut, manusia melalui proses menua akan mengalami degenerasi atau kemunduran dari segi kemampuan ekonomi, fisik, psikologis dan sosial,” sambung Mansur.
Ia berharap, semua pihak terus mendukung dan memotivasi warga Lansia untuk ikut serta dalam kegiatan SL tersebut. “Sekolah Lansia E’engkineke Rahia Kopasarano di Desa Rombo diharapkan terus berkembang dan menjadi percontohan bagi desa dan kelurahan lainnya di Kabupaten Buton Utara,” tandas Mansur. (c/had)
