Pesta Panen, Momentum Menjalin Kebersamaan

  • Bagikan
UNGKAPAN SYUKUR : Staf Ahli Bupati Butur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, La Nita (ketujuh dari kanan) ketika menghadiri pesta panen warga di Desa Pongkowulu, Kecamatan Kambowa.
UNGKAPAN SYUKUR : Staf Ahli Bupati Butur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, La Nita (ketujuh dari kanan) ketika menghadiri pesta panen warga di Desa Pongkowulu, Kecamatan Kambowa.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Momentum mempromosikan potensi-potensi budaya lokal yang ada di Buton Utara (Butur) dilakukan masyarakat. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Saat menghadiri pesta panen (Wawonotahu) di Desa Pongkowulu, Kecamatan Kambowa, Staf Ahli Bupati Butur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, La Nita, S.Pd, MM., mengaku, Pemkab akan berupaya membina dan mengembangkan ritual pengucapan syukur tersebut agar menjadi ikon daerah hingga dapat mengundang wisatawan berkunjung di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara itu.

“Pesta panen merupakan momen untuk menjalin kebersamaan dan merawat kegotongroyongan dengan menghilangkan sekat-sekat perbedaan, mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama,” kata La Nita, kemarin. Kegiatan itu menjadi bentuk ungkapan rasa syukur dan akan memberi manfaat bagi warga.

“Akan menjadikan kehidupan kita lebih berkah, makin dekat dengan Allah dan menambah kenikmatan dalam hidup. Juga terbebas dari penyakit hati. Dengan ungkapan rasa syukur, maka kita akan mendapatkan kelapangan, kebahagiaan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan,” bijak Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Butur tersebut.

Pesta panen itu juga merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas rezeki yang diberikan Tuhan, sekaligus sarana memperkuat ikatan sosial antar warga dalam mewujudkan persaudaraan dan silaturahmi.

Sementara itu Pj. Kepala Desa Pongkowulu, Langkorigi, S.IP, MM., menjelaskan, pesta panen itu merupakan agenda tahunan yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat, khususnya di wilayah tersebut.

“Karena ini merupakan salah satu budaya dan warisan leluhur yang harus terus dilestarikan dan patut disyukuri,” timpalnya. (c/had)

  • Bagikan

Exit mobile version