--98 Persen Disumbang Industri Pengolahan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Komoditas ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) tak lagi didominasi hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Secara perlahan, produk industri mulai mendominasi. Dari data yang tertuang pada dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Bea dan Cukai, besi dan baja kini masuk dalam produk utama ekspor Sultra. Negara tujuan ekspor mencakup wilayah Asia hingga Amerika.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Surianti Toar mengatakan Sultra memiliki potensi besar dalam perdagangan luar negeri. Potensi ini tercermin dalam data statistik ekspor. Komoditas utama ekspor meliputi besi dan baja, hasil laut, serta produk olahan lainnya. Pada Oktober 2024, nilai ekspor mencapai US$303,94 juta. Angka ini meningkat 10,12 persen dibandingkan nilai ekspor September 2024 sebesar US$276,02 juta.
“Peningkatan ini diikuti oleh pertumbuhan volume ekspor yang tercatat mencapai 212,64 ribu ton, naik 3,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 205,88 ribu ton. Komoditas besi dan baja masih menjadi andalan utama ekspor dengan nilai mencapai US$302,55 juta pada Oktober 2024. Selanjutnya, kelompok ikan dan udang dengan nilai US$0,64 juta. Diikuti daging dan ikan olahan sebesar US$0,40 juta,” jelas Surianti kemarin.
Peningkatan terbesar kata dia, pada komoditas besi dan baja, yang naik US$28,32 juta atau sebesar 10,33 persen. Selain itu, ekspor lima golongan barang utama memberikan kontribusi 100 persen terhadap total ekspor pada Oktober 2024.
Dari sisi negara tujuan, ekspor didominasi Tiongkok, Korea Selatan, Amerika Serikat, Filipina, dan Singapura. Nilai ekspor ke Tiongkok tercatat US$297,11 juta, disusul oleh Korea Selatan US$5,44 juta, Amerika Serikat US$0,62 juta, Filipina US$0,45 juta, dan Singapura US$0,20 juta. Peran kelima negara ini mencapai 99,96 persen dari total ekspor.
“Peningkatan terbesar dalam ekspor terjadi pada Tiongkok, dengan kenaikan sebesar US$38,45 juta atau 14,86 persen dibandingkan September 2024. Komoditas utama yang diekspor ke negara ini adalah besi dan baja,” tambah Surianti.
Berdasarkan sektor, ekspor pada Oktober 2024 didominasi sektor industri pengolahan dengan nilai US$303,57 juta atau 99,81 persen dari total ekspor. Sektor pertanian berada di posisi kedua dengan nilai US$0,57 juta atau 0,11 persen. Keduanya mencatatkan peningkatan, di mana sektor industri pengolahan naik 10,11 persen, dan sektor pertanian meningkat 15,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Pencapaian ini menunjukkan potensi besar Sultra dalam memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya untuk memperkuat perdagangan luar negeri, khususnya melalui dominasi sektor industri pengolahan,” pungkasnya. (b/m1)