KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Upaya melestarikan nilai-nilai budaya lokal, khususnya peran Tolea Pabitara sebagai juru bicara adat yang memegang peranan penting dalam tradisi suku Tolaki, terus dilakukan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe. Terbaru, digelar pelatihan Tolea Pabitara dengan mengusung tema “Mererehu Me'oho Ohotai, Mepokoaso Ine Sara” yang berarti menjaga keharmonisan, menyelaraskan hubungan dan menguatkan adat dalam kehidupan masyarakat.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe, Andang Masnur, M.Pd., menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan para Tolea Pabitara dalam menjalankan tugasnya.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta dapat semakin memahami filosofi adat Tolaki dan menerapkannya untuk mendukung kerukunan serta keharmonisan dalam masyarakat,” katanya, kemarin.
Kegiatan yang diikuti para peserta dari 28 kecamatan serta anggota Lembaga Adat Tolaki (LAT) Konawe itu diisi dengan sesi diskusi, simulasi praktik dan pemaparan materi dari para ahli budaya serta tokoh adat setempat. Peserta mendapat pembekalan mendalam terkait etika, tata bahasa dan simbolisme yang harus dikuasai seorang Tolea Pabitara dalam berbagai upacara adat.
Tokoh Adat Tolaki, H. Abd. Ginal Sambari, menegaskan, Tolea Pabitara memiliki peran penting dalam menjaga adat dan budaya agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.
“Tolea Pabitara adalah penjaga kehormatan adat. Dengan memahami tema ini, kita bisa mempererat ikatan antara adat, agama dan masyarakat,” tandasnya. (c/m1)