KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Belum bekerja? Ada baiknya kunjungi Job Fair di kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Tenggara (Sultra). Selama tiga hari mulai 18 hingga 20 Desember, Disnakertrans memfasilitasi pertemuan perusahaan yang tengah membuka lowongan dan pencari kerja. Ada sebanyak 19 perusahaan yang butuh 1.011 tenaga kerja.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio mengapresiasi inisiatif Disnakertrans Sultra menggelar job fair. Sebab ini merupakan kesempatan para pencari kerja. Tidak hanya mengurangi angka pengangguran, job fair ini membuka peluang bagi masyarakat Sultra memperbaiki nasib atau meningkatkan kesejahteraan. Makanya, job fair menjadi momentun penting baik bagi pencari kerja maupun perusahaan.
“Momen ini sangat penting bagi kedua belah pihak. Bagi perusahaan, mereka dapat menemukan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan. Bagi pencari kerja, mereka mendapatkan kesempatan untuk melamar pekerjaan yang telah disediakan di Job Fair ini,” ujarnya kemarin.
Keuntungan mengikuti Job Fair lanjutnya, kedua belah pihak dapat langsung bertemu dan berkomunikasi. Untuk itulah, ia menyarankan agar job fair menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender tenaga kerja atau kalender bursa kerja. Dengan begitu, publik tahu pada bulan-bulan tertentu digelar job fair.
Ia mengimbau perusahaan agar lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja lokal. Dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal, perusahaan telah menunjukan komitmennya membangun daerah. Sebab tidak hanya mengeruk untung, namun juga memberdayakan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja.
“Daripada mempekerjakan tenaga kerja dari luar, mari kita manfaatkan tenaga kerja lokal. Ini adalah salah satu kontribusi perusahaan terhadap daerah, dengan mempekerjakan tenaga kerja yang ada di Sultra,” tandas Jenderal ASN ini.
Kepala Disnakertrans Sultra, L.M. Ali Haswandy mengungkapkan kegiatan ini diikuti 19 perusahaan dan menyediakan 1.011 lowongan pekerjaan. Ia pun berharap perusahaan lain akan ikut berpartisipasi dalam waktu dekat. Job fair ini dilaksanakan sebagai respons terhadap tingginya jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Sultra.
“Kami menyelenggarakan Job Fair ini untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang terdampak PHK. Dari data yang kami terima ada sekitar seribuan pekerja yang berhenti bekerja. Makanya, pegawai fungsional pengantar kerja membantu karyawan-karyawan yang terkena PHK bisa ikut job fair,” ujarnya.
Job fair ini kata dia, turut membuka lowongan kerja bagi penyandang disabilitas. Salah satu perusahaan menyediakan pekerjaan khusus untuk penyandang disabilitas. Sebagaimana diamanatkan undangundang (UU), perusahaan diwajibkan merekrut minimal 1 persen penyandang disabilitas. Meskipun tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja di sektor tersebut,” tutupnya. (b/m1)