KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Lomba Paduan Suara Dewasa Wanita Katolik yang digelar oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung meriah di Hotel Plaza Kubra Kendari, kemarin. Acara ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga simbol semangat persaudaraan, seni, dan kebudayaan, yang mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Provinsi Sultra.
Mewakili Penjabat Gubernur Sultra, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sultra, Iwan Susanto, hadir untuk memberikan sambutan dan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Dalam pidatonya, Iwan menegaskan bahwa lomba ini lebih dari sekadar kompetisi. Ia menganggapnya sebagai sebuah wadah untuk memperkuat kebersamaan dan melestarikan seni budaya.
“Lomba ini adalah kesempatan untuk memupuk rasa persaudaraan, memperkuat kebersamaan, dan melestarikan budaya bermusik yang sarat nilai spiritual dan seni. Ini adalah langkah nyata dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa yang luhur,” ujar Iwan.
Acara ini turut dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Pastor Vikaris Episkopal, Pembimbing Masyarakat Katolik Kementerian Agama Provinsi Sultra, serta para pastor, suster, dan frater se-Kevipan Sulawesi Tenggara. Para peserta, yang berasal dari kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, turut menampilkan keindahan harmoni vokal dalam balutan lagu-lagu rohani dan tradisional.
Dalam sambutannya, Iwan juga menyoroti peran seni musik sebagai alat pemersatu masyarakat lintas budaya dan keyakinan. “Melalui lantunan suara indah ini, kita menyampaikan pesan kebersamaan, keharmonisan, dan kedamaian. Setiap nada yang dihasilkan menjadi jembatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan satu sama lain,” ungkapnya.
Iwan juga berharap perlombaan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk melestarikan seni dan budaya, serta berperan aktif dalam pembangunan masyarakat yang lebih harmonis.
Pemerintah Provinsi Sultra berkomitmen mendukung kegiatan seni dan budaya seperti ini. Kepala Biro Kesra mendorong LP3KD Sultra agar terus memperluas jangkauan kegiatan hingga ke tingkat nasional dan internasional.
“Kami ingin Sultra dikenal sebagai pusat pengembangan seni dan budaya yang unggul. Dengan kolaborasi antara seniman, akademisi, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat menggali potensi daerah dan memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Tenggara ke dunia,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan semangat dalam lomba. “Kemenangan bukanlah tujuan utama. Jadikan lomba ini sebagai ajang pembelajaran, kerja keras, dan dedikasi untuk menghasilkan yang terbaik,” pesannya.
Perlombaan yang berlangsung hingga sore hari ini sukses menciptakan suasana akrab dan penuh kekompakan. Diharapkan kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat harmoni, persaudaraan, dan penghargaan terhadap seni budaya di Sulawesi Tenggara.
“Acara ini sekaligus menunjukkan bahwa melalui seni dan budaya, masyarakat dapat bersamasama menciptakan keharmonisan dan memperkuat identitas bangsa di tengah keberagaman,” pungkasnya. (b/rah)