KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Sebaran penyakit tuberculosis alias TBC di Kabupaten Muna Barat (Mubar) cukup tinggi. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Mubar terdapat sekira 160 orang menderita penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Mubar, Isra mengatakan angka penderita TBC di Mubar mengalami peningkatan setiap tahun. Hal itu dikarenakan banyak penderita yang tidak konsisten minum obat. “Orang yang menderita TB rata-rata tidak mau minum obat. Baru penularannya cepat,” ujarnya.
Persoalan tersebut, kata dia menjadi kendala Dinkes dalam menekan penyebaran penyakit TBC di Mubar. Pasalnya pasien yang diberikan obat tidak mengonsumsinya dengan baik bahkan ada yang tidak mau minum sama sekali. “Ada yang resisten obat. Harusnya minum obatnya enam bulan berturut-turut, tapi putus. Kemungkinan karena obat ini besar-besar dan banyak,” ucapnya.
Makanya saat ini para pasien ini diawasi melalui keluarganya. Artinya ketika ada pasien penderita TBC maka disampaikan kekeluarganya untuk mengawasi minum obat secara teratur. “Karena kita tidak mungkin mengawasi setiap saat,” sambung wanita berhijab itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Mubar La Ode Maha Jaya menyebut bahwa rentan waktu 2023 - 2024 Dinkes Mubar telah mencatat 20 korban meninggal akibat penyakit TBC. “Kasus TBC di Mubar mencapai 160 kasus. Sebanyak 20 orang telah meninggal dunia dan sisahnya dalam proses pengobatan,” pungkasnya. (ahi/b)