Dirikan Posko, Pantau 13 Dermaga

  • Bagikan
Muhammad Rajulan Kepala Dishub Sultra
Muhammad Rajulan Kepala Dishub Sultra

--Dishub Siap Hadapi Lonjakan Penumpang

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Jika sebagian besar masyarakat bisa menikmati libur penghujung tahun, personil Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara justru sebaliknya. Tugas ekstra dalam memastikan kelancaran transportasi kini sudah menanti. Berkolaborasi dengan lintas sektor, Dishub mulai melakukan berbagai langkah strategis menghadapi lonjakan penumpang selama libur natal dan tahun baru (Nataru).

Kepala Dishub Sultra Muhammad Rajulan mengaku telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk menjamin kelancaran transportasi di seluruh wilayah. Langkah ini diambil untuk memastikan mobilitas masyarakat berjalan lancar dan aman selama periode liburan yang sering kali menjadi puncak kepadatan arus lalu lintas.

“Persiapan ini menjadi rutinitas tahunan untuk menyiapkan event-event besar seperti natal dan tahun baru. Dishub Sultra telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk penyedia armada laut seperti ASDP, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) serta pihak keamanan dari Polri dan TNI. Biasanya, mulai H-7 sudah stand by. Tapi instruksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kesiapan itu dimulai tanggal 18 Desember sampai 5 Januari,” kata Rajulan kemarin.

Jika merujuk pengalaman tahun-tahun sebelumnya lanjut mantan Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra ini H -7 lonjakan penumpang mulai terjadi. Dermaga penyeberangan disibukkan aktivitas penumpang yang melintas. Dishub Sultra memiliki 13 dermaga penyeberangan yang akan dipantau.

“Kami pantau 13 dermaga penyeberangan. Biasanya yang padat itu di penyeberangan Amolengo-Labuan. Kemudian penyeberangan Torobulu Tampo, penyeberangan Bau-Bau menuju Wara, serta Kendari-Wawonii,” jelas Rujulan.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Dishub Sultra akan menambah trip pada ruterute yang padat. Pada pelabuhan yang rutenya hanya dua kali sehari maka akan ditambah jumlah tripnya melebihi dua kali. “Petugas kami akan stand by 24 jam tidak lagi berdasarkan jadwal seperti biasanya. Karena kami tidak menyediakan tambahan armada,” paparnya.

Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) telah mendirikan posko-posko pemantauan di setiap kabupaten untuk memastikan kelancaran arus transportasi dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Posko-posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi dan pemantauan, yang bertujuan untuk mengawasi kondisi lalu lintas dan mengatasi potensi kemacetan.

“Kami berupaya untuk memastikan agar arus lalu lintas berjalan lancar dan aman selama periode puncak mobilitas masyarakat,” tambahnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan, baik darat maupun laut, agar memastikan kondisi alat transportasi dalam keadaan baik, terutama pada saat musim hujan. “Sebelum perjalanan khususnya bagi transportasi darat penting untuk memeriksa kondisi kendaraan. Hal ini demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan penting untuk mematuhi aturan lalu lintas,” tutupnya. (b/m1)

  • Bagikan