573 Mahasiswa Unsultra Ikut KKN

  • Bagikan
Rektor Unsultra Prof. Dr Andi Bahrun (kiri) saat menyerahkan pakaian KKN kepada peserta KKN Unsultra.
Rektor Unsultra Prof. Dr Andi Bahrun (kiri) saat menyerahkan pakaian KKN kepada peserta KKN Unsultra.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Sebanyak 573 mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) resmi diberangkatkan untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan berlangsung di sejumlah wilayah daratan di Sulawesi Tenggara (Sultra). Program ini bertujuan memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat serta mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., menyampaikan bahwa pembekalan kegiatan KKN angkatan 49 diikuti oleh 573 mahasiswa dari 11 Program Studi (Prodi). Pelaksanaan KKN kali ini akan berlangsung selama 40 hari, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. “KKN kali ini berbasis domisili, tempat kerja, dan isu tematik yang ada di masing-masing Prodi,” ujarnya.

Prof. Andi Bahrun juga menambahkan bahwa terdapat KKN tematik yang akan ditempatkan di Desa Wisata Sawapudo, sebagai tindak lanjut dari MoU dengan desa tersebut. “Jumlah peserta KKN adalah 573 orang yang berasal dari 11 Prodi di 6 Fakultas. Mereka akan dibagi menjadi 26 kelompok dengan melibatkan 26 dosen pembimbing. Lokasi KKN akan berada di wilayah daratan Sultra, kecuali Kolaka Utara,” ungkapnya usai pembekalan mahasiswa KKN beberapa waktu lalu.

Sebagai Rektor, ia menekankan bahwa pelaksanaan KKN tahun ini harus lebih baik dibandingkan dengan KKN sebelumnya. “Secara kuantitas, kita mengalami peningkatan yang luar biasa. Namun, saya menekankan bahwa kualitas penyelenggaraan KKN juga harus meningkat dari waktu ke waktu,” ucapnya.

Prof. Andi Bahrun menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN merupakan momentum bagi Unsultra untuk memberikan kontribusi nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah. “Saya berpesan kepada mahasiswa agar melaksanakan program kerja yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat, salah satu contohnya adalah pencegahan stunting, banjir, inflasi, dan lain sebagainya,” katanya.

Ia juga berharap agar ada gerakan bersama antara mahasiswa dan pemerintah untuk melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, mengingat saat ini musim hujan. “Jangan sampai terjadi banjir. Melalui peserta KKN, kita dapat secara bersama-sama turun untuk melaksanakan gerakan bersih lingkungan guna mencegah terjadinya banjir,” tutupnya. (win/b)

  • Bagikan