Mahasiswa Sejarah UHO Praktik Kerja Lapangan di Makassar

  • Bagikan
Mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 9-10 Desember 2024.
Mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 9-10 Desember 2024.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID-  Mahasiswa Jurusan Sejarah dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo sukses melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 9-10 Desember 2024 lalu. Praktik ini merupakan bagian dari kurikulum yang bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menerapkan teori-teori sejarah yang telah mereka pelajari di kelas.

PKL kali ini mengusung tema “Meningkatkan Pemahaman Sejarah melalui Penelitian Lapangan” , dengan fokus pada penguasaan metode penelitian sejarah, pengarsipan dokumen, dan heuristik sejarah. Selama dua hari, mahasiswa melakukan sejumlah kegiatan seperti penelitian arsip di Kantor Kepustakaan dan Kearsipan Daerah Sulawesi Selatan, dokumentasi situs bersejarah di Benteng Rotterdam dan Monumen Mandala, serta studi banding ke Jurusan Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Ketua Jurusan Ilmu Sejarah, Dr. Aslim, S.S., M.Hum., menyatakan bahwa kegiatan PKL ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian sejarah secara langsung. “Melalui PKL, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori-teori sejarah di lapangan, khususnya dalam kegiatan seperti pengumpulan sumber sejarah atau heuristik. Selain itu, PKL juga melatih mereka untuk bekerja sama dalam tim serta meningkatkan keterampilan komunikasi,” jelas Dr. Aslim.

Sementara itu, Ketua Panitia PKL, Saiful Kaslan, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah sebagai bagian dari proses akademik. “Kegiatan ini memberikan pemahaman lebih mendalam, khususnya dalam pengarsipan dokumen yang menjadi bagian penting dalam penelitian sejarah. Mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan praktisi dan institusi yang berperan dalam pelestarian sejarah,” ungkap Saiful.

Salah satu lokasi penting yang dikunjungi adalah Benteng Rotterdam, sebuah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang kini menjadi simbol sejarah Sulawesi Selatan. Mahasiswa melakukan dokumentasi dan observasi mendalam terkait fungsi dan nilai historis benteng ini. Mereka juga mempelajari Monumen Mandala yang didirikan untuk mengenang perjuangan Trikora dalam pembebasan Irian Barat.

Di bidang pengarsipan, mahasiswa mendalami proses pengelolaan dokumen sejarah di Kantor Kepustakaan dan Kearsipan Daerah Sulawesi Selatan. Mereka diajarkan cara menyusun, mengelola, serta merawat dokumendokumen bersejarah agar tetap terjaga keaslian dan nilainya sebagai sumber penelitian.

La Ode Muhammad Darmin, salah satu mahasiswa peserta PKL, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena kami dapat langsung melihat dan merasakan bagaimana proses penelitian sejarah dilakukan. Selain itu, kami juga belajar menghargai warisan budaya dan sejarah bangsa kita,” ujarnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi evaluasi dan penyusunan laporan akhir. Laporan hasil PKL akan dipresentasikan di hadapan dosen dan mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo. Presentasi ini diharapkan menjadi momen refleksi bagi mahasiswa untuk memadukan antara teori dan praktik dalam penelitian sejarah.

Melalui PKL ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memperoleh pengalaman praktis, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai pelestarian sejarah dan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilakukan dengan cakupan yang lebih luas di masa mendatang.(rls/m2)

  • Bagikan

Exit mobile version