--567 Kasus HIV/ AIDS di Sultra, Terbanyak Kota Kendari
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih relatif tinggi. Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, mencatat hingga Oktober 2024 terdapat 567 kasus HIV/AIDS di 17 kabupaten dan kota di Sultra. Sejak Januari hingga Oktober 2024 tercatat 42 orang meregang nyawa diserang HIV/AIDS.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Usnia, mengungkapkan kasus HIV/AIDS tertinggi terjadi di Kota Kendari yakni 266 kasus. Disusul Kota Baubau dengan 103 kasus. “Dari total 567 kasus, Kendari dan Baubau menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak. Bahkan, untuk kasus kematian se Sultra sejak Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 42 kasus. Ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam pencegahan dan edukasi di daerah ini,” katanya kepada Kendari Pos, Rabu (11/12/2024).
Usnia memaparkan, rincian kasus HIV/ AIDS di kabupaten dan kota lainnya di Sultra yakni di Kabupatan Konawe 15 kasus, Muna Barat 13 kasus, Buton Selatan 15 kasus, Konawe Selatan 5 kasus, Buton 20 kasus, Wakatobi 25 kasus.
Selanjutnya, Buton Utara 1 kasus, Bombana 9 kasus, Kolaka 48 kasus, Buton Tengah 25 kasus, Muna 16 kasus, Konawe Kepulauan 3 kasus, dan Kolaka Timur 3 kasus. “Sementara di Kabupaten Konawe Utara dan Kolaka Utara tidak memiliki kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2024 ini,”papar Usnia.s.
Dinas Kesehatan Provinsi Sultra secara rutin menggelar kegiatan edukasi akan bahaya HIV/AIDS kepada pelajar di Kota Kendari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, terkait bahaya HIV/AIDS serta pentingnya deteksi dini.
“Melalui edukasi ini, kami ingin pelajar dapat membantu melaporkan apabila ada warga atau teman yang terindikasi HIV/AIDS untuk segera diperiksa. Dengan deteksi dini, pengobatan dan edukasi lebih lanjut bisa dilakukan,” jelas Usnia.
Selain edukasi, Dinas Kesehatan Sultra juga berupaya memutus rantai penularan HIV/AIDS melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Kami berharap angka kejadian HIV/ AIDS di Sultra, khususnya di Kota Kendari, bisa menurun. Kesadaran masyarakat terkait kesehatan mereka juga harus terus ditingkatkan,” ungkap Usnia.
Kasus HIV/AIDS di Sultra masih menjadi tantangan besar, terutama di wilayah dengan angka kasus tinggi. Pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih baik, termasuk fasilitas pengobatan dan pendampingan bagi pasien.
“Dengan kerja sama berbagai pihak, diharapkan kesadaran masyarakat mengenai HIV/AIDS dapat meningkat, sehingga angka penularan penyakit ini bisa ditekan secara signifikan,” pungkas Usnia. (rah/b)