KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar seminar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25, yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa di Aula Perpustakaan IAIN Kendari, beberapa waktu lalu. Seminar ini mengangkat tema “Peran Perempuan dalam Pusaran Birokrasi” dan menghadirkan narasumber dari Kepala Pemberdayaan Perempuan Kualitas Keluarga (PPKK) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya seminar ini sebagai momentum untuk saling menguatkan dan bekerja sama. Ia menyatakan bahwa tema seminar ini sangat relevan dan menantang.
“Secara demografi, jumlah perempuan di Indonesia lebih banyak dibanding laki-laki, yang berarti dominasi perempuan tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, peluang perempuan untuk menduduki jabatan strategis menjadi hal yang wajar dan sangat diperhitungkan,” ungkapnya.
Prof. Husain melanjutkan, ada dua pemahaman dalam memaknai peran perempuan dalam birokrasi. Pertama, perempuan sebagai aktor yang mampu memimpin birokrasi, baik di Indonesia maupun di dunia. Kedua, perempuan sebagai pendamping aktor yang berpengaruh terhadap kebijakan. “Contoh yang dapat kita lihat adalah Ratu Elizabeth di Inggris, Kamala Harris sebagai Wakil Presiden Amerika, dan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di tiga pemerintahan berbeda di Indonesia. Ini semua menunjukkan bahwa perempuan mampu mengelola dan memimpin birokrasi,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DWP IAIN Kendari, Satmawati, M.A.P, menjelaskan bahwa selain memperingati HUT ke-25, seminar ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan meningkatkan kualitas perempuan sebagai modal pembangunan bangsa. “Perempuan memiliki peran multidimensi, bukan sekadar pendamping suami, tetapi harus menjadi penggerak keluarga dan masyarakat. Perempuan yang berani merajut mimpi pasangan, berupaya meraih cita-cita keluarga, dan mendorong kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Satmawati juga menambahkan bahwa perempuan harus dapat menjalin rasa persatuan dan kesatuan, serta berperan aktif dalam organisasi dan masyarakat. “Jika kondisi ini terwujud, perempuan akan menjadi penyejuk hati keluarga dan mendorong kesejahteraan masyarakat. Saya berharap DWP ini menjadi rumah bagi kita semua untuk melatih diri menjadi lebih baik,” pungkasnya. (rls/win)