dr.Siska Perontok Hegemoni Laki-laki dalam Kepemimpinan Kendari

  • Bagikan
dr.Siska Karina Imran
dr.Siska Karina Imran

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1978. Ketika itu meliputi 3 wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kendari, Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Poasia. Status Kota Administratif Kendari ditetapkan sebagai Kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1995 tanggal 3 Agustus 1995. Status Kotamadya Kendari itu diresmikan pada 27 September 1995.

Dalam perjalanannya, mulai sebagai Kota Administratif dan Kotamadya, Kota Kendari selalu dipimpin laki-laki. Sejak tahun 1978 hingga tahun 2024, Wali Kota Kendari didominasi laki-laki. Namun hegemoni itu dirontokkan dr.Siska Karina Imran yang terpilih sebagai Wali Kota Kendari dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Ia menjadi perempuan pertama yang menjadi wali kota dalam sejarah Kota Kendari.

Wali Kota Administratif Kendari

Wali Kota Administratif Kendari pertama adalah Mansyur Pamadeng (non partai). Ia menjabat selama 1 tahun (1978-1979). Lalu, Muhammad Antero Hamra (non partai), menjabat selama 5 tahun (1980-1985). Kemudian, Anas Bunggasi (non partai), menjabat selama 2 tahun (1985-1987). Terakhir, Wali Kota Administratif Kendari, Salihi Sabora (non partai), menjabat selama 2 tahun (1993-1995).

Wali Kota Kendari

Masyhur Masie Abunawas (non partai) adalah wali kota pertama sejak Kota Kendari berubah dari status kotamadya pada tahun 1995. Masyhur menjawab Wali Kota Kendari selama 5 tahun (1996-2001) tanpa didampingi wakil wali kota. Masyhur kembali menjabat Wali Kota Kendari untuk 5 tahun kedua (13 Agustus 2002-13 Agustus 2007) dan didampingi Wakil Wali Kota Kendari, Andi Musakkir Mustafa.

Selanjutnya, Kota Kendari dipimpin Wali Kota Kendari, Asrun dan Wakil Wali Kota Kendari, Musadar Mappasomba selama 5 tahun (13 Agustus 2007-13 Agustus 2012). Duet Asrun dan Musadar Mappasomba kembali menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari periode kedua, 8 Oktober 2012-8 Oktober 2017.

Estafet kepemimpinan Kota Kendari berikutnya di tangan Wali Kota Adriatma Dwi Putra. Ia didampingi Wakil Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. Adriatma Dwi Putra menjadi Wali Kota Kendari selama 144 hari, 9 Oktober 2017-2 Maret 2018. Sulkarnain Kadir lalu naik "takhta" sebagai Wali Kota Kendari untuk sisa masa jabatan 2017-2022. Sulkarnain Kadir didampingi dr.Siska Karina Imran sebagai Wakil Wali Kota Kendari.

Pasca pasangan Sulkarnain Kadir dan dr.Siska Karina Imran memimpin, Kota Kendari
dalam masa transisi karena tahapan Pilkada serentak tahun 2024. Dalam masa transisi itu, Kota Kendari dinakhodai Penjabat (Pj) Kota Kendari, Asmawa Tosepu selama 1 tahun 79 hari mulai 9 Oktober 2022 hingga 27 Desember 2023. Kemudian Asmawa Tosepu digantikan Muhammad Yusup, yang memimpin Kota Kendari mulai 27 Desember 2023 hingga saat ini (Desember 2024).

Pada masa transisi sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari silih berganti. Ady Mangilep menjabat menjabat 3 tahun (1988-1991). Lalu, Andi Kaharuddin menjabat selama 1 tahun (1991-1992). Kemudian, Usman Sabara menjabat tahun 1993. Lalu, Rasyid Hamzah yang menjabat pada tahun 1995. Selain itu, Lasjkar Koedoes menjabat selama 1 tahun (1995-1996). Andi Kaharuddin menjabat selama 1 tahun (2001-2002). (*)

  • Bagikan