KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID – Tim dosen dan mahasiswa Pascasarjana Universitas Halu Oleo menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, dengan tema “Pemanfaatan Tanaman Mangrove untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir”. Kegiatan ini melibatkan Dr. Ir. Dewi Nurhayati Yusuf, STP., M.Sc., Dr. Latifa Fekri, S.Pi., M.Si., Dr. Ir. Asnani, M.Si., serta mahasiswa Pascasarjana.
Desa Tapulaga dikenal dengan keindahan alam pesisir dan hutan mangrovenya yang masih terjaga. Dalam rangka memanfaatkan potensi tersebut, tim memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai pentingnya konservasi hutan mangrove sekaligus pemanfaatan ekonomisnya.
Kegiatan yang berlangsung di rumah baca masyarakat pesisir dihadiri oleh 15 peserta, termasuk nelayan, ibu-ibu nelayan, dan remaja. Sosialisasi dilakukan melalui pemutaran video dan diskusi interaktif untuk meningkatkan pemahaman peserta. Tim pengabdian menekankan pentingnya pelestarian hutan mangrove sebagai langkah menjaga ekosistem pesisir sekaligus mendukung keberlanjutan sumber daya alam yang dapat diolah untuk meningkatkan pendapatan.
Selain itu, tim memperkenalkan metode pengolahan mangrove menjadi produk makanan, seperti sirup dan camilan, serta kosmetik seperti masker wajah berbahan dasar mangrove. Proses ini tidak hanya membuka peluang usaha baru bagi masyarakat tetapi juga memanfaatkan potensi lokal yang sebelumnya kurang dimaksimalkan. Edukasi tentang strategi pemasaran dan metode pengemasan turut diberikan agar produk-produk olahan tersebut dapat bersaing di pasar lokal maupun luar daerah.
Dr. Dewi Nurhayati Yusuf menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat mendorong perubahan pola pikir masyarakat terhadap pemanfaatan mangrove. “Kami ingin masyarakat tidak hanya melihat mangrove sebagai bagian dari alam yang harus dijaga, tetapi juga sebagai sumber daya yang bisa memberikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan,” jelasnya.
Masyarakat Desa Tapulaga menyambut baik kegiatan ini. Seorang peserta, Rahma, mengaku terbantu dengan pengetahuan baru yang ia dapatkan. “Dulu kami hanya tahu mangrove bagus untuk mencegah abrasi, tapi sekarang kami paham bahwa mangrove juga bisa diolah jadi produk yang bernilai jual tinggi. Ini sangat bermanfaat bagi kami yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan,” ujarnya.
Pengabdian kepada masyarakat ini menjadi wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dengan kegiatan ini, Universitas Halu Oleo berkomitmen untuk terus memberdayakan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan inovasi, menciptakan sinergi antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.(*)