Sultra Swasembada Beras

  • Bagikan
Foto: ist
Foto: ist

--Produksi Padi Capai 378,95 Ribu Ton

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Perluasan area tanam di Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup efektif mendongkrak produksi padi. Pada periode Januari-September, angka produksi mencapai 378,95 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meningkat 7,82 persen sekitar 27,49 ribu ton. Tahun ini, luas areal tanam padi mencapai 130,31 ribu hektar atau naik 16,38 ribu hektar.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Surianti Toar mengungkapkan luas panen padi pada 2024 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Yang mana, luas padi mencapai 130,31 ribu hektar atau naik 16,38 ribu hektar.

Jika dipersentasekan, ada peningkatan sebesar 14,38 persen dibandingkan luas panen padi pada 2023 yang tercatat sebesar 113,93 ribu hektar. "Puncak panen padi tahun 2024 terjadi pada bulan Mei. Dengan luas panen mencapai 21,56 ribu hektar. Yang mana, lebih tinggi sekitar 6,76 ribu hektare atau 45,70 persen dibandingkan dengan Mei 2023 yang tercatat sebesar 14,80 ribu hektar," terang Surianti Toar kemarin.

Untuk realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2024 lanjutnya, tercatat sebesar 89,27 ribu hektar. Meningkat 5,19 persen atau sekitar 4,40 ribu hektar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 seluas 84,87 ribu hektar.

Diperkirakan, potensi luas panen pada periode Oktober-Desember mencapai sekitar 41,04 ribu hektar. Seiring dengan peningkatan luas panen sambungnya, produksi padi juga mengalami lonjakan yang signifikan. Pada 2024, produksi padi diperkirakan mencapai 552,97 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Di mana, mengalami peningkatan sebanyak 73,57 ribu ton atau 15,34 persen dibandingkan dengan produksi padi pada 2023 yang tercatat sebesar 479,41 ribu ton GKG.

Produksi padi pada periode Januari-September kata Surianti, diperkirakan mencapai 378,95 ribu ton GKG, meningkat 7,82 persen atau sekitar 27,49 ribu ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 351,46 ribu ton GKG, Berdasarkan hasil Survei KSA pada September, potensi produksi padi pada OktoberDesember mencapai 174,02 ribu ton GKG.

"Ada tiga kabupaten dengan total produksi padi tertinggi pada 2024 yakni Konawe, Kolaka Timur dan Konawe Selatan. Sementara itu, daerah dengan produksi padi terendah antara lain Buton Tengah, Buton Selatan dan Konawe Kepulauan," ungkapnya.

Kenaikan produksi padi ini, berdampak pada peningkatan produksi beras. Berdasarkan data yang dihimpun, produksi beras untuk konsumsi masyarakat pada 2024 diperkirakan mencapai 317,56 ribu ton, yang naik sebesar 42,25 ribu ton atau 15,35 persen dibandingkan dengan produksi beras pada 2023 yang tercatat sebesar 275,31 ribu ton.

Produksi beras pada periode Januari-September, setara dengan 217,62 ribu ton, mengalami kenaikan sebesar 15,78 ribu ton atau 7,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yang mencapai 201,84 ribu ton. Sementara itu, potensi produksi beras pada Oktober-Desember diperkirakan mencapai 99,94 ribu ton.

"Puncak produksi beras pada 2024 terjadi pada bulan Mei, dengan total produksi mencapai 52,33 ribu ton. Sebaliknya, produksi beras terendah terjadi pada bulan Maret, dengan jumlah 3,06 ribu ton. Tren ini mirip dengan tahun 2023, di mana produksi beras tertinggi juga tercatat pada bulan Mei dan terendah pada bulan Maret," paparnya,' ujarnya. (b/m1)

  • Bagikan