--10 Penyakit Dominasi Pasien Rawat Inap
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Sebagai Rumah Sakit (RS) rujukan, RS Bahteramas menangani beragam pasien dari berbagai fasilitas kesehatan (Faskes) di Sulawesi Tenggara (Sultra). Tidak hanya pasien rawat inap, namun juga rawat jalan. Sejauh ini, ada 10 penyakit yang paling banyak ditangani RS plat merah ini.
Kasubag Humas RS Bahteramas Titi Rahmatia mengungkapkan pasien rawat inap didominasi 10 jenis penyakit. Mulai nyeri perut dan panggul, gagal ginjal kronik, neoplasma ganas payudara, diare, gastroenteritis, batu empedu (kolelitiasis), nyeri punggung bawah, bronchopneumonia, gangguan pencernaan (Dispepsia), tuberkulosis (TBC) dan anemia.
"Dari sepuluh jenis penyakit itu, kami melihat ada kecenderungan tertentu penyakit itu berkaitan dengan jenis kelamin. Misalnya, penyakit nyeri perut dan panggul lebih banyak dialami pasien perempuan. Sebaliknya, gagal ginjal kronik lebih banyak diderita oleh pasien laki-laki," jelas Titi Rahmatia ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Beberapa jenis penyakit sambungnya, menunjukkan perbedaan yang signifikan. Seperti neoplasma ganas payudara yang hanya ditemukan pada pasien perempuan. Meskipun penyakit Diare dan Gastroenteritis cukup umum, namun angka menunjukkan pasien perempuan lebih banyak yang menjalani rawat inap.
"Kami mencatat penyakit seperti kolelitiasis atau batu empedu lebih banyak ditemukan pada perempuan. Dari data selaka Agustus, ada 23 pasien perempuan dan 1 pasien laki-laki," tambahnya.
Penyakit nyeri punggung bawah lanjutnya, juga lebih banyak dialami perempuan. Demikian halnya penyakit bronchopneumonia, dispepsia dan anemia. Tapi penyakit TBC justru didominasi pasien laki-laki. Untuk penyakit nyeri punggung bawah ini bisa disebabkan faktor biomekanik seperti cedera, infeksi atau masalah lainnya.
"Pada penyakit nyeri perut dan panggul, banyak faktor yang berkontribusi, termasuk cedera akibat mengangkat beban berat atau terjatuh. Bahkan infeksi juga dapat memengaruhi kondisi ini," jelasnya.
Gagal ginjal kronik kata dia, tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak muda. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat. Maka bergizi, berolahraga secara teratur dan menghindari kebiasaan buruk untuk mengurangi angka penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.
"Fakta yang kami temui di lapangan menunjukkan bahwa penyakit gagal ginjal kronik tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga kebanyakan menyerang pasien muda. Ini menjadi perhatian kami untuk lebih menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya gaya hidup sehat," ujarnya. (c/m1)