--Bertekad Tingkatkan Investasi, Hadirkan Inovasi Sipentas
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Dalam hal tata kelola pemerintahan, Parinringi sangat piawai. Melahirkan inovasi bukan hal baru bagi seorang Parinringi. Deretan jabatan pemerintahan yang pernah diembannya menjadikan Parinringi sosok pemimpin cerdas dan inovatif. Parinringi adalah mantan Wakil Bupati Konawe, mantan Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara, mantan Pj Bupati Buton Selatan dan mantan Kepala Badan Kesbangpol Sultra.
Selaku peserta PKN II, Parinringi menciptakan inovasi yang diberi nama Sipentas (Strategi Peningkatan Investasi). Sipentas didedikasikan Parinringi sebagai ikhtiar mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Parinringi, menjelaskan Sipentas dirancang untuk menjawab tantangan penurunan realisasi investasi di Sultra dalam 2 tahun terakhir. Pada periode 2018 sampai 2021, realisasi investasi Sultra melonjak hingga Rp21 triliun. Pada 2023, investasi menurun hingga Rp14 triliun dan di triwulan ketiga 2024 ini baru mencapai Rp10 triliun lebih.
“Karena itu, strategi ini dirancang untuk meningkatkan investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing Sultra di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Parinringi usai peluncuran 14 proyek perubahan hasil gagasan peserta PKN II tahun 2024 di kantor Gubernur Sultra, Selasa (26/11/2024).
Menurutnya, penurunan investasi Sultra salah satunya dipicu beberapa proyek strategis nasional yang tidak lagi melakukan progres signifikan. Proyek-proyek itu masih berada pada tahap perizinan dasar, seperti izin lingkungan hidup hingga tata ruang, yang belum dituntaskan perusahaan yang ingin berinvestasi di Sultra.
Parinringi menuturkan pemicu lainnya adalah intensitas kegiatan industri bijih nikel mulai berkurang. “Utamanya tidak ada lagi progres pembangunan infrastruktur di PT.VDNI dan PT.OSS, karena kedua perusahaan tersebut fokus pada proses produksi saat ini,” ungkapya.
Parinringi menjelaskan pelaksanaan Sipentas melalui beberapa langkah strategis. Pertama, rapat koordinasi percepatan realisasi investasi. Kedua, evaluasi dan pengawasan pelaku usaha untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan percepatan penyelesaian proyek.
Ketiga, kolaborasi dengan OPD teknis, bekerja sama dengan OPD terkait untuk mempercepat pelayanan perizinan dasar, seperti analisis dampak lingkungan (Amdal), penyelesaian masalah perindustrian, dan optimalisasi sumber daya.
Meningkatkan Daya Tarik Investasi Asing
Inovasi Sipentas difokuskan pula untuk peningkatan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Saat ini PMA di Sultra sekira 6 sampai 7 perusahaan besar seperti PT.VDNI, PT.OSS, PT.IKIP di Konawe dan beberapa perusahaan lainnya. Namun, kontribusi PMA dinilai belum signifikan dari segi investasi.
Melalui Sipentas, DPM PTSP Sultra diyakini dapat mengembalikan tren positif investasi pada 2025. “Kami berharap langkahlangkah ini akan mengatasi kendala yang ada, sehingga realisasi investasi meningkat signifikan tahun 2025,” ujar Parinringi.
Sipentas juga diharapkan mampu meningkatkan daya saing daerah dan mempercepat pemerataan pembangunan di Sultra. “Dengan bertumbuhnya investasi, kita berharap pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan industri, dan penyerapan tenaga kerja lebih meningkat,” harap Parinringi.
“Strategi Sipentas merupakan langkah konkret Sultra untuk kembali menjadi salah satu daerah unggulan dalam hal investasi di Indonesia, sekaligus mendukung visi pembangunan ekonomi berkelanjutan di wilayah timur Indonesia,” pungkas Parinringi.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengapresiasi inovasi 14 proyek perubahan peserta PKN II tahun 2024. “Kami ingin memastikan pemimpin masa depan Sultra tidak hanya terampil dalam mengelola administrasi, tetapi mampu berinovasi dan memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
Pemprov Sultra berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia sehingga reformasi birokrasi semakin meningkat. “Alhamdulillah reformasi birokrasi kita meningkat dari tidak baik menjadi baik, mengenai 14 proyek perubahan yang digagas Peserta PKN II dapat berdampak. Saya yakin provinsi ini semakin maju, modern, dan sejahtera ke depannya,” jelas Pj Gubernur Andap. (rah/b)