KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Besok, pemilih akan berbondong-bondong menyalurkan hak suara pada pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Namun bisa saja ada yang enggan menyalurkan hak suaranya atau golongan putih (Golput). Senada dengan KPU Sultra, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto meningatkan masyarakat menyalurkan hak pilih pada Pilkada serentak 2024. "Partisipasi aktif masyarakat dalam pemilihan sangat penting, karena tingkat partisipasi yang tinggi akan menjadi legitimasi bagi pemimpin yang terpilih," ujarnya, Senin (25/11/2024).
Pj Gubernur Andap berharap, pelaksanaan Pilkada serentak di Sultra berjalan dengan aman dan lancar sebagai bagian dari upaya membangun daerah dan negara.“Kita berharap Pilkada ini tanpa gangguan, dan insya Allah pada 7 Februari 2025 kita bisa melaksanakan pelantikan pemimpin terpilih. Kita tidak menginginkan adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) atau sengketa hasil Pilkada (PHPU),” tegasnya.
Mantan Kapolda Sultra itu menegaskan agar proses Pilkada berlangsung tanpa adanya kerusuhan atau tindakan anarkis yang dapat merugikan masyarakat. Biaya yang seharusnya digunakan untuk pemulihan pasca kerusuhan, menurutnya, lebih baik dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan kemajuan Sultra.
"Anggaran Pilkada lebih baik digunakan untuk pembangunan infrastruktur daripada harus mengeluarkan biaya tambahan akibat konflik. Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga Sultra tetap aman dan sejahtera," ucap Pj Gubernur Andap.
Terkait isu politik manipulatif, Pj Gubernur Andap mengingatkan agar aparat penegak hukum seperti kejaksaan dan kepolisian dapat bertindak sesuai aturan jika ada dugaan pelanggaran. Kepada masyarakat, beliau menekankan pentingnya menjaga situasi damai. Ia juga meminta media untuk membantu menyampaikan informasi yang jelas dan valid, serta mendukung agar Pilkada berlangsung bersih dan legitimate. “Kita harus pastikan pemilihan di Sultra memilih pemimpin yang benar-benar legitimate, bersih, dan clear,” paparnya.
Pj Gubernur Andap berharap proses demokrasi di Sultra berjalan dengan sukses, menghasilkan pemimpin yang sah dan membawa kemajuan bagi daerah. "Pilkada 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa kemajuan. Semua pihak diharapkan dapat menjalankan perannya demi terwujudnya demokrasi yang sehat dan bermartabat," ungkapnya.
Pj Gubernur Andap menegaskan masa tenang yang berlangsung selama 3 hari, mulai Minggu, 24 November hingga Selasa, 26 November 2024. Ini adalah waktu yang ditetapkan untuk menghentikan segala bentuk aktivitas kampanye.
“Kita sudah memasuki masa tenang. Artinya, semua pihak tidak boleh membedakan atau memberitakan hal-hal yang dapat menguntungkan atau merugikan pasangan calon. Semua itu sudah diatur dalam PKPU dan undang-undang yang berlaku," kata Pj Gubernur Andap.
Mantan Sekjen Kemenkumham RI itu menyerukan agar semua pihak mematuhi ketentuan yang berlaku guna menciptakan suasana kondusif dan menjaga integritas proses demokrasi. "Sesuai dengan PKPU, tidak boleh ada aktivitas yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon. Termasuk media, tidak boleh memberitakan hal yang dapat memberikan keuntungan kampanye," tutupnya Pj Gubernur Andap. (rah/b)