KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) terus menggencarkan upaya percepatan penurunan angka tengkes (stunting). Setelah melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) pada 25 kecamatan, langkah strategis terbaru dilakukan melalui rapat koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), di aula rumah jabatan (Rujab) bupati.
Kegiatan itu dipimpin langsung Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, dihadiri Sekretaris Kabupaten (Sekab), Hj. St. Chadidjah, jajaran Forkopimda, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala Puskesmas, termasuk para petugas KB. Surunuddin menegaskan, penanganan tengkes merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan koordinasi dan sinergi lintas sektor.
Rakor ini bertujuan menyusun strategi dan kebijakan yang lebih terarah untuk pelaksanaan program ke depan. Tidak boleh ada instansi yang bekerja sendiri-sendiri, semuanya harus bersinergi," tegas Surunuddin, kemarin. Ia juga menyampaikan rencana melakukan monitoring lanjutan di seluruh kecamatan pada akhir tahun ini, untuk mengevaluasi hasil intervensi sebelumnya.
"Kita akan lihat pada Desember nanti apakah ada perubahan signifikan, terutama terkait kasus stunting. Fokus kita ke depan adalah pencegahan dini melalui pemberian vitamin dan susu kepada ibu hamil, agar anak lahir dengan kondisi sehat," jelasnya. Surunuddin juga akan konsentrasi mendukung program makan siang gratis yang dirancang Presiden RI, Prabowo Subianto.
Menurutnya, program ini menjadi salah satu solusi untuk memastikan asupan gizi anak-anak dan remaja terpenuhi, sekaligus mencegah tengkes. "Jika bicara sumber daya manusia unggul, kualitas gizi tidak bisa diabaikan. Program nasional seperti ini sejalan dengan upaya kita di daerah," terangnya.
Namun, ia mengingatkan, perbaikan gizi bukan hanya soal jumlah makanan, tetapi juga kualitas asupan yang dikonsumsi. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan angka tengkes di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara lain. Berdasarkan laporan World Population Review 2022, rata-rata IQ anak Indonesia hanya 78,49, di bawah standar global.
"Oleh karena itu, melalui Rakor ini, kita harus memastikan bahwa kebijakan dan intervensi benar-benar serius. Masa depan generasi emas ada di tangan kita semua," sambung Surunuddin. Bupati dua periode itu optimis, dengan sinergi yang kuat dan langkah-langkah konkret, Konsel akan mencapai target penurunan angka tengkes dan mewujudkan generasi yang sehat, cerdas serta berkualitas. (c/ndi)