“Durawater Care” Pelayanan ODGJ Terlantar

  • Bagikan
Direktur RS Jiwa Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati saat melakukan penandatanganan Kerjasama dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Sultra, Muhammad Fadlansyah
Direktur RS Jiwa Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati saat melakukan penandatanganan Kerjasama dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Sultra, Muhammad Fadlansyah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Rumah Sakit Jiwa (RSJ) membuat gerakan “Durawater Care” untuk mempermudah pelayanan akses bagi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar. Sistem ini telah dikembangkan melalui perjanjian kerja sama (PKS) strategis antara RSJ dengan Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).

Direktur RS Jiwa Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati mengatakan, langkah ini memberikan perlindungan, perawatan, dan rehabilitasi sosial yang terpadu bagi ODGJ terlantar. Yakni pasien tanpa identitas, pasien yang ditelantarkan keluarga dan pasien dari keluarga tidak mampu. Jika pasien berasal dari keluarga.

Dalam PKS ini, diedukasikan pula sistem pelaporan dan notifikasi Durawater Care yang terintegrasi dengan rekam medis RSJ Sultra. Sistem ini memungkinkan pelaporan otomatis ke dinas-dinas terkait sehingga penanganan pasca-perawatan pasien ODGJ dapat berjalan secara sistematis.

Modul ini juga dilengkapi fitur notifikasi yang memungkinkan dinas-dinas terkait saling berbagi informasi. Dijelaskan, untuk menjaga kerahasiaan data pasien, akses terhadap sistem ini hanya diberikan kepada pihak yang berwenang. Setiap keluarga akan diberikan akses khusus untuk memantau perkembangan pasien atau keluarga mereka.

RSJ Sultra mencatat sejak awal berdirinya, hampir setengah dari total pasien ODGJ terlantar telah berhasil dipulangkan ke keluarganya. Namun, bagi pasien yang tidak memiliki keluarga, kedepan mereka akan dirujuk ke rumah singgah yang dikelola Dinas Sosial Kota Kendari.

Selama ini, masyarakat cenderung berpikir bahwa pasien ODGJ yang dirawat di RSJ akan menjadi tanggung jawab rumah sakit seumur hidup. “Padahal, dukungan keluarga merupakan elemen terpenting untuk memastikan pemulihan pasien, termasuk kepatuhan minum obat dan perhatian emosional,” tegasnya. (rah/b)

  • Bagikan