--Kokoh di Puncak Elektabilitas Hasil Survei ARCHY Research & Strategy
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024 tersisa 11 hari lagi. Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bombana, Hj. Andi Nirwana Sebbu (ANS) dan Heryanto terus bergerak meraih simpati rakyat. Keduanya optimistis memenangkan pertarungan Pilkada Bombana. Optimisme itu bukan tanpa dasar dan indikator, namun lahir dari dukungan berbagai tokoh dan elemen masyarakat.
Selain itu, duet Andi Nirwana- Heryanto memiliki basis yang solid di kalangan pemilih di akar rumput. Indikator lainnya, duet Andi Nirwana-Heryanto kokoh berada di puncak elektabilitas berdasarkan hasil survei ARCHY Research & Strategy. “Kami optismistis unggul dan dapat memenangkan Pilkada Bombana,” ujar Andi Nirwana kepada Kendari Pos, Jumat (15/11/2024).
Mantan anggota DPRD Bombana itu mengapresiasi dukungan dari berbagai elemen masyarakat Bombana. Terkait hasil survei ARCHY Research & Strategy, Andi Nirwana mengatakan itu akan menjadi motivasi besar baginya bersama Heryanto untuk terus bekerja keras guna mewujudkan Bombana yang lebih maju.
Mantan anggota DPD RI itu menegaskan bahwa fokus utama dirinya bersama Heryanto tampil di Pilkada Bombana adalah mendengarkan aspirasi masyarakat dan menawarkan program yang konkret untuk kesejahteraan Bombana. “Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Bombana, dan Insya Allah kami akan terus mendengarkan suara masyarakat dalam setiap langkah kami,” tutup Andi Nirwana.
Komponen kekuatan paslon Andi Nirwana-Heryanto, semakin kokoh menjelang Pilkada Bombana 27 November 2024. Tak hanya didukung oleh berbagai tokoh dan elemen masyarakat, tetapi Andi Nirwana-Heryanto memiliki basis yang solid di kalangan pemilih di akar rumput
Elektabilitas paslon Andi Nirwana Sebbu-Heryanto bahkan terus menunjukkan tren positif. Paslon nomor urut 2 itu unggul jauh dibandingkan dengan kompetitornya dalam sejumlah indikator survei yang dilakukan oleh lembaga riset ARCHY Research & Strategy. Berdasarkan hasil survei lembaga ini, paslon Andi Nirwana Sebbu- Heryanto selalu menduduki posisi puncak dalam hal elektabilitas, popularitas, dan tingkat kesukaan publik
Direktur ARCHY Research & Strategy, Muh Fitriandy, mengungkapkan 3 paslon Bupati dan Wakil Bupati yang bersaing dalam kontestasi Pilkada Bombana 2024. Dari 3 paslon itu, Andi Nirwana Sebbu-Heryanto selalu konsisten berada di posisi teratas dalam berbagai kategori survei.
“Dari 3 paslon Bupati dan Wakil Bupati Bombana, pasangan Andi Nirwana Sebbu dan Heryanto selalu berada di puncak elektabilitas. Bahkan angkanya konsisten di atas 40 persen,” ujarnya Fitriandy dalam konferensi pers di Kota Kendari, Kamis (15/11/2024).
Survei yang dilakukan pada 10-14 November 2024 ini melibatkan 1.704 responden yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Bombana dengan margin of error 2,36 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei menunjukan elektabilitas pasangan Andi Nirwana-Heryanto berada diangka 44,48 persen, unggul signifikan dibandingkan dengan pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani yang memperoleh 24,82 persen dan paslon Hasrat Haji Nabi-M. Rifai yang hanya meraih 3,81 persen.
“Selain unggul dalam elektabilitas, duet Andi Nirwana- Heryanto juga memimpin dalam hal popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat. Dalam hal popularitas, pasangan ini mencatatkan angka 44 persen, disusul pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani dengan 27,3 persen, dan pasangan Hasrat H. Nabi-M. Rifai dengan popularitas 4,22 persen,” urai Fitriandy.
Tingkat kesukaan masyarakat terhadap Andi Nirwana- Heryanto juga tinggi, mencapai 46,3 persen, dibandingkan Burhanuddin- Ahmad Yani 26,3 persen dan Hasrat-Rifai 4,11 persen.
“Angka-angka ini menunjukan paslon Andi Nirwana Sebbu- Heryanto mendapatkan respons positif yang sangat besar dari masyarakat Bombana. Popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat mencerminkan bahwa visi dan program mereka diterima dengan baik oleh publik,” kata Fitriandy.
Kendati paslon Andi Nirwana Sebbu-Heryanto unggul jauh, pasangan yang didukung 5 partai politik besar (Partai Gerindra, PAN, Nasdem, PKS, dan Golkar) itu masih menghadapi tantangan yakni, terdapat 26,88 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Ketidakpastian pilihan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya keinginan pemilih untuk mendalami lebih jauh visi, misi dan program konkret yang ditawarkan.
“Angka pemilih yang belum menentukan pilihan ini cukup tinggi. Jika mereka akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu paslon, hal ini bisa mempengaruhi hasil akhir Pilkada, apakah paslon tertentu akan menang telak atau hanya unggul tipis,” pungkas Fitriandy. (idh/b)