KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Andi Nirwana Sebbu (ANS) dan Heryanto turun ke gelanggang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bombana bukan tanpa persiapan matang. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bombana nomor urut 02 ini hadir dengan misi dan program kerja yang jelas berpihak pada rakyat kecil. Bagi ANS-Heryanto, prinsip utama yang akan menjadi patron dalam setiap kebijakan pembangunan adalah kepentingan masyarakat. Mereka berkomitmen menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama jika terpilih untuk memimpin Bombana pada periode 2025-2030.
Keberpihakan pasangan ini terhadap rakyat kecil kembali ditekankan dalam debat publik kedua Pilkada Bombana. Debat tersebut mengangkat tema "Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi Kerakyatan, dan Pemberdayaan Perempuan." yang berlangsung di GOR Rumbia, pada Rabu, (13/11/ 2024).
Dalam kesempatan ini, duet ANS-Heryanto menyuarakan keprihatinan mereka atas nasib para pedagang kecil, terutama kaum emak-emak, yang terdampak oleh kebijakan pembatasan dan larangan berjualan di pasar sore, yang sebelumnya menjadi sumber penghidupan mereka.
Menurutnya, keputusan pemerintah pada Oktober 2022 lalu yang menutup pasar sore di dekat RTH, Kecamatan Rumbia Tengah, telah menimbulkan dampak sosial yang signifikan. Banyak pedagang, terutama emak-emak yang sebelumnya mengandalkan pasar sore sebagai sumber pendapatan, terpaksa berjualan di tempat-tempat yang tidak semestinya, seperti di halaman rumah atau dipinggir-pinggir jalan ibu kota. Situasi ini tidak hanya menyebabkan penurunan pendapatan dan menambah beban ekonomi, tetapi juga merusak keindahan ibu kota yang seharusnya tertata dengan baik. Melihat dampak ini, kebijakan pemerintah yang melarang penjualan di pasar sore dengan alasan menjaga keindahan kota dinilai bukan solusi yang tepat.
“Sejak Oktober 2022, PKL yang biasa berjualan di pasar sore diberhentikan. Akibatnya, banyak dari mereka yang terpaksa berjualan di halaman rumah atau di pinggir jalan. Beberapa di antaranya bahkan tidak bisa lagi mencari nafkah, yang berdampak besar pada kehidupan mereka. Kami juga mendengar banyak emak-emak yang kesulitan membayar utang, bahkan tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka,” ungkap Heryanto
Menyadari dampak besar dari kebijakan tersebut, pasangan ANS-Heryanto berkomitmen untuk mengaktifkan kembali pasar sore jika diberi amanah oleh masyarakat Bombana. Mereka menegaskan, meskipun keindahan kota memang penting, namun kebutuhan hidup masyarakat jauh lebih mendesak. ANS-Heryanto menilai, para pedagang yang terdampak, terutama emak-emak, tidak berjualan untuk mencari kekayaan, melainkan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.
"Keindahan kota memang penting, tapi kebutuhan hidup rakyat jauh lebih utama. Apa artinya sebuah kota yang indah, jika rakyatnya menderita? Mereka tidak bisa membayar utang, anak-anaknya tidak bisa sekolah, dan mereka kehilangan mata pencaharian. Itu yang harus kita utamakan," tegasnya
Sebagai bukti komitmen terhadap kesejahteraan rakyat kecil, pasangan ANS-Heryanto berjanji akan mengaktifkan kembali pasar sore dalam waktu 100 hari kerja jika terpilih memimpin Bombana.
"Kami berkomitmen untuk mengembalikan pasar sore dalam 100 hari kerja. Kami akan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil, terutama para pedagang yang telah berjuang untuk kehidupan mereka dan keluarga," tutupnya. (idh).