KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Fake news atau berita bohong banyak beredar. Apalagi di dunia maya. Perangkat digital memudahkan berita hoaks tersebar dan dikomsumsi masyarakat terkadang melalui pesan berantai. Untuk itulah, generasi muda harus bijak menerima informasi. Perlunya, cek and ricek. Jangan sampai para Gen Z menjadi bagian mata rantai penyebaran berita hoaks.
Dalam menjalankan fungsi edukasi, Kendari Pos terus mendorong budaya literasi. Lewat Road To School, Kendari Pos bersama Telkomsel Kendari berkeliling sekolah mengenalkan ilmu jurnalistik, tips menggunakan gadget dengan bijak hingga memilih dan memilih informasi agar tak terpedaya berita hoaks.
Selasa (12/11), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kendari yang disambangi Kendari Pos-Telkomsel. Jika sebelumnya, Wakil Direktur (Wadir) Kendari Pos Awal Nurjadin yang memimpin rombongan. Kini, giliran Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin. Kunjungan rombongan mendapat sambutan antusias para pelajar.
Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin mengatakan teknologi telah mengubah semua tatanan kehidupan. Sebagai media arus utama, Kendari Pos turut beradaptasi dengan perubahan zaman. Dulu masyarakat hanya mengenal tiga media yakni televisi koran dan radio. Dengan dan perkembangan teknologi kini sudah ada namanya media online yang bisa memudahkan siswa untuk membaca berita.
"Selain itu, ada juga namanya media sosial. Di media tersebut semua orang bisa menyampaikan informasi, tetapi bukan berita. Karena berita itu ada namanya kode etik. Makanya, informasi yang disebar media sosial banyak yang hoaks," jelasnya.
Dulu lanjutnya, jarang ada namanya berita hoax. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, sudah banyak berita yang diragukan kebenarannya. Sehingga sebagai siswa harus bisa memilah mana berita hoax dan mana yang tidak. Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat, siswasiswi dituntut agar memiliki banyak pengetahuan. Untuk menambah pengetahuan, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh siswa adalah membaca buku karena itu sangat penting.
“Harus kita padukan antara teknologi dan manual. Jadi mulai sekarang kita harus berkomitmen bahwa kita harus disiplin. Karena dengan disiplin membaca, kita akan terbiasa minimal satu hari satu lembar kita harus membaca,” kata Irwan Zainuddin.
Staf Core and Transport Operations Telkomsel Kendari Sultan Risky Abdurahman mengatakan kemajuan teknologi memudahkan segalanya. Salah satunya Artificial Intelligence (AI). AI adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada menciptakan sistem atau program yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.
"Namanya teknologi, tentu memiliki dampak negatif dan positif. Negatifnya, pengguna AI akan merasa malas, keamanan data itu diragukan dan mudah terkena serangan cyber. Positifnya, akses data dengan cepat, mengefisienkan waktu, mengefisienkan paket data," terangnya.
Kepala SMPN 9 Kendari Mansur Mokuni mengapresiasi program Kendari Pos Road To School. Menurutnya, program yang diinisiasi Kendari Pos dan Telkomsel Kendari ini sangat bermanfaat dalam memperluas wawasan para pelajar. "Saya berharap program ini bisa terus berlanjut. Sebab kegiatan ini memotivasi siswa-siswi untuk lebih giat dalam membaca, mengasah kemampuan literasi, serta memanfaatkan teknologi dengan positif," pungkasnya. (c/win)