KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo dan Persandian) menggelar evaluasi terhadap implementasi program Smart City. Kepala Diskominfo dan Persandian Konsel, Annas Mas'ud, menjelaskan sejumlah poin penting terkait perkembangan konsep Smart City yang telah diterapkan di daerah itu.
“Ini bukan hanya sekadar konsep, melainkan kebutuhan yang harus diwujudkan dalam menghadapi tantangan zaman, terutama terkait pelayanan publik yang cepat, tepat dan transparan,” papar Annas Mas’ud, kemarin.
Evaluasi yang dilaksanakan di ruang rapat kantor bupati itu dihadiri seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab.
Annas menyebut, evaluasi itu merupakan upaya berkelanjutan dari Pemkab Konsel dalam mewujudkan kota pintar yang berdaya saing tinggi, efisien serta memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat.
“Komitmen ini telah lama dibangun dan diwujudkan secara resmi melalui kebijakan yang tertuang dalam peraturan bupati nomor 76 tahun 2022 tentang masterplan Smart City,” sambungnya.
Peraturan tersebut tak hanya menjadi regulasi, melainkan landasan kuat bagi daerah untuk terus berinovasi dalam pengembangan Smart City. “Sebagai panduan yang lebih rinci, Pemkab Konsel juga telah menerbitkan buku induk Smart City yang merupakan turunan dari peraturan tersebut,” terangnya. Buku induk itu, lanjut Annas Mas’ud, mencakup arah pembangunan, strategi, rencana aksi dan peta jalan (roadmap) pembangunan Smart City yang jelas, terstruktur serta terukur.
“Dalam pelaksanaan evaluasi kali ini, pembahasan mencakup berbagai aspek, mulai dari kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, dimensi pengembangan Smart City, hingga kendala yang dihadapi,” ungkapnya.
Evaluasi itu bukan hanya dilakukan secara internal, tetapi juga melibatkan para ahli dari berbagai universitas, termasuk perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai auditor eksternal.
“Keterlibatan para ahli ini diharapkan mampu memberikan masukan yang objektif dan relevan demi peningkatan kualitas pelaksanaan Smart City di Konawe Selatan,” jelasnya. Annas mengaku, salah satu konsep yang menonjol dalam program tersebut adalah Smart Society. Tujuannya meningkatkan keterlibatan dan kesejahteraan masyarakat melalui teknologi.
“Ada tiga aplikasi yang menjadi unggulan. Pertama sistem pelaporan pelanggaran Perda dan Perkada. Ada juga aplikasi Fire Button sebagai sistem pelaporan kebakaran. Ketiga, SAPA Konsel (Sahabat Perempuan dan Anak). Hasil dari evaluasi ini akan digunakan untuk menyusun langkahlangkah perbaikan dan penyempurnaan program Smart City, sehingga semakin optimal dalam memberikan manfaat bagi masyarakat,” tandas Annas Mas’ud. (c/ndi)