--Audiensi dengan FKUB
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Ia mengimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta aparat keamanan TNI dan Polri, hingga seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk turut menjaga stabilitas selama proses Pilkada berlangsung. Menurutnya, pelaksanaan Pilkada tidak hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang menjaga keutuhan dan kedamaian di tengah masyarakat, khususnya di tengah perbedaan pilihan dan pandangan politik.
“Saya selalu menekankan pentingnya menjaga ukhuwah atau persaudaraan, baik dari segi keagamaan maupun kebangsaan. Di tengah adanya beragam calon dan perbedaan pilihan, kita harus menghindari pemisahan yang dapat memecah belah masyarakat” ungkap Andap.
Mengingat saat ini tinggal 21 hari lagi menuju hari pemungutan suara. Tentu seluruh pihak harus mengambil andil dalam menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat. Bahkan dalam menjaga netralitas Pemprov telah membuat surat edaran tentang netralitas ASN.
“Jangan ada riak-riak. Kita harus menhadirkan politik aman dan kondusif serta memastikan Pilkada Sultra transparan, adil, dan tidak ada celah untuk kecurangan,”tegasnya.
Pemerintah daerah, tentu berkomitmen memantau secara aktif kondisi di masyarakat dan siap menindaklanjuti laporan terkait segala potensi gesekan di lapangan.
“Persatuan adalah semangat utama saya. Kami ingin menyatukan semua lapisan masyarakat, tanpa adanya segregasi atau perpecahan. Karenanya, seluruh organisasi kemasyarakatan perlu kita tata dan kelola dengan baik, agar dapat berfungsi sebagai perekat yang menjaga kedamaian dan ketertiban selama Pilkada,” kata Andap Ia mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk bersama-sama hadir menyalurkan hak pilihnya di TPS masing-masing. Bahkan, Pemprov Sultra telah membuat vidio dari tokoh masyarakat, atlet nasional maupun selebriti tentang ajakan untuk menyukseskan Pilkada Sultra.
Andap berharap dengan adanya kegiatan ini, seluruh elemen masyarakat dapat ikut andil dalam menjaga ketenangan, kedamaian, serta terus mengedepankan nilai-nilai toleransi. Hal ini juga diharapkan mampu menciptakan iklim politik yang sehat dan kondusif, sehingga proses demokrasi di Sultra dapat berjalan lancar serta menghasilkan pemimpin yang mampu memajukan daerah tanpa adanya perpecahan di masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris FKUB Sultra, H. Hasanuri, dalam kesempatan tersebut menyampaikan audiensi ini menjadi momentum untuk menyampaikan rencana kegiatan FKUB yang akan digelar dalam waktu dekat. FKUB berencana mengadakan pertemuan besar yang melibatkan tokoh-tokoh lintas agama serta tokoh masyarakat lainnya, dengan tujuan memupuk keharmonisan dan dialog antarumat beragama. Kegiatan tersebut rencananya akan dimulai dengan dialog antarumat beragama serta diikuti deklarasi damai bersama yang melibatkan tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan.
“Kami akan menggelar kegiatan perhimpunan kerukunan umat beragama lintas agama dan lintas komunitas. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi wadah silaturahmi dan penyampaian pesan perdamaian. Selain itu, deklarasi damai juga akan diadakan dengan melibatkan sekitar 250 peserta dari berbagai unsur masyarakat,” ujar H. Hasanuri.
Hasanuri menambahkan deklarasi damai ini tentu penting mengingnat ini bertujuan agar setiap elemen masyarakat Sultra mampu berperan aktif dalam menjaga kedamaian dan kerukunan, terutama menjelang Pilkada yang kerap menjadi momen krusial bagi keamanan dan stabilitas di daerah. “Acara deklarasi damai ini pun diharapkan dapat menjadi landasan kuat bagi setiap lapisan masyarakat untuk saling menghormati, bekerja sama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan di atas segala perbedaan,”harapnya. (rah/adv)