-- Susun RPJMD 2025-2029, Pemprov Sultra Fokus pada Transformasi dan Sinkronisasi Pembangunan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pemerintah pusat telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) tahun 2025-2045. RPJMN itu dituangkan dalam UndangUndang Nomor 59 Tahun 2024, dalam mendukung perwujudan visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra pun telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029.
Penyusunan RPJMD Sultra tahun 2025-2029 merupakan sinkronisasi terhadap RPJMN. Dari Sultra menuju Indonesia Emas 2045. Penyusunan RPJMD Sultra tahun 2025-2029 diawali dengan rapat koordinasi (rakor) yang berlangsung di Jakarta pada Senin (4/11/2024). Rakor itu bertujuan untuk merumuskan rencana pembangunan yang efektif dan menyelaraskan arah pembangunan antara pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten dan kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, mengatakan agenda transformasi menuju Indonesia Emas 2045 harus dimulai sejak awal RPJMD 2025-2029, khususnya dalam penguatan fondasi sosial, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan. “Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sultra harus bersinergi dalam mengatasi isu-isu strategis lintas sektor seperti kemiskinan, perbaikan pola makan, stunting, dan pengembangan industri serta pariwisata,” ujarnya saat membuka rakor penyusunan RPJMD Provinsi Sultra tahun 2025-2029, mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.
Sekda Sultra, Asrun Lio mengapresiasi para perencana atas kerja kerasnya dalam penyusunan RPJMD yang telah dituangkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sultra Nomor 5 Tahun 2024 tentang RPJMD tahun 2025- 2029. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dalam proses koordinasi dan sinkronisasi dokumen teknis lainnya sepanjang tahun 2024.
“Tahun 2024 ini adalah masa transisi yang berat sekaligus strategis dalam pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Saya mengapresiasi para narasumber yang bersedia berbagi informasi penting demi kelancaran penyusunan RPJMD 2025- 2029,” ujar Sekda Asrun Lio.
Ia menekankan pentingnya sinergi antarperangkat daerah, khususnya pimpinan dan perencana OPD di Sultra. Ia menjelaskan bahwa Pemprov Sultra telah mulai menghimpun dan mendiskusikan isu-isu strategis di tingkat kabupaten dan kota. “Langkah ini diharapkan dapat membantu finalisasi RPJMD dengan memperhatikan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto,” jelas Sekda Asrun Lio.
Ia menjelaskan, pada periode 2025-2029, sektor pertambangan di Sultra akan diarahkan untuk menjadi pusat pengolahan, tidak lagi sekadar pengekspor bahan mentah. Untuk mendukung transformasi ini, Pemprov Sultra akan memperkuat infrastruktur energi seperti bendungan penyuplai listrik dan air. Selain itu, peningkatan pendidikan vokasi berbasis pertambangan dan industri untuk mencetak tenaga kerja siap pakai di bidang tersebut.
Pada sektor pertanian, Pemprov Sultra menargetkan peningkatan nilai produk dengan mengubah hasil panen menjadi produk olahan. “Transformasi ini bertujuan agar petani dan nelayan Sultra mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi dari usahanya,” tegas Sekda Asrun Lio.
Mantan Kepala Dinas Dikbud Sultra itu menekankan pentingnya pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memperkuat regulasi dan kepastian hukum untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. “Kita ingin Sultra menjadi provinsi yang ramah terhadap investasi dan inovasi, serta bersih dalam tata kelola pemerintahannya,” imbuh Sekda Asrun Lio.
Selain itu, Sultra akan fokus pada kolaborasi dalam pengembangan ekonomi berbasis syariah dan industri halal, serta pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan. “Saya menekankan pentingnya memfasilitasi akses permodalan dan pasar bagi pengusaha kecil agar mampu bersaing dengan industri dari luar,” ungkap Sekda Asrun Lio.
Sekda Asrun Lio juga menekankan pemanfaatan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dalam pengembangan satu data pemerintahan. “Data harus dihasilkan satu kali namun dimanfaatkan berkali-kali dengan aman dan efisien. Pemprov Sultra juga akan menerapkan pendekatan anggaran money follow program priority dengan prioritas pada program yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.
Sekda Asrun Lio memastikan persiapan dokumen perencanaan berjalan sesuai jadwal, termasuk penyusunan rencana strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah. “Hasil evaluasi perubahan RAPBD 2024 juga telah terbit, dan setiap OPD diminta untuk menyelaraskan belanja sesuai program prioritas nasional,”tuturnya.
Rakor penyusunan RPJMD Sultra tahun 2025-2029 dihadiri narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas RI, serta Kepala OPD dan perwakilan perencana dari seluruh kabupaten dan kota di Sultra. “Dengan koordinasi yang kuat dan keselarasan dalam perencanaan, Pemprov Sultra optimistis dapat mewujudkan agenda pembangunan yang membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat Sultra,” pungkas Sekda Asrun Lio. (rah/b)