Angka Pengangguran di Kendari Turun

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tingkat pengangguran di Kota Kendari terus mengalami penurunan. Jika tahun 2022 lalu, angkanya masih berada di atas 10 ribu orang. Tahun 2023 turun menjadi 9.428 orang atau 5,18 persen. Untuk tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari masih menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Kendari Muhammad Ali Aksa mengatakan angka pengangguran menunjukkan tren penurunan pasca pandemi covid. Tahun ini, pihaknya belum mendapat gambarannya. Namun pemerintah tetap fokus melakukan berbagai langkah menurunkan angka pengangguran.

“Selama sembilan bulan terakhir, berbagai strategi yang telah diterapkan untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota Kendari. Sejauh ini, kami melakukan berbagai upaya memfasilitasi pencari kerja sebanyak 483 orang dalam pembuatan AK-1 serta membantu 30 perusahaan membuka 110 lowongan kerja,” jelasnya kemarin.

Di sisi lain, pihaknya telah memfasilitasi 63 orang pencari kerja dalam program pemagangan dalam negeri dan 60 orang dalam program pemagangan luar negeri. Yang mana, bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja yang berharga.

Salah satu langkah penting yang diambil oleh Disnaker kata dia, penyelenggaraan Job Fair yang diadakan pada Unsultra Expo. Acara ini dihadiri oleh 324 calon tenaga kerja yang mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dua perusahaan yang membuka lowongan. “Job Fair ini memberikan peluang bagi para pencari kerja menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi. Selain itu, membangun jaringan dengan para pemberi kerja,” katanya.

Disnaker sambung Ali Aksa, turut berkolaborasi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari melaksanakan kegiatan bimbingan konsultasi peningkatan produktivitas bagi perusahaan. “Kami telah memfasilitasi 628 orang pencari kerja untuk mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun 2024 di BPVP Kendari,” ungkapnya.

Selain itu, ada 620 pencari kerja yang difasilitasi untuk mengikuti pelatihan melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Yang mana, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing para pencari kerja di pasar kerja.

“Kami telah mengadakan berbagai pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja. Meliputi pelatihan kerajinan nentu dan rotan dengan peserta masingmasing 60 orang selama tiga hari. Pelatihan teknis produksi yang diikuti 30 orang selama enam hari. Pelatihan manajemen mutu dan pengelolaan pusat industri kecil dan menengah (IKM) dengan peserta s e b a n y a k 20 orang s e l a m a enam hari,” pungkasnya. (b/ m1)

  • Bagikan