KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahu 2024 menjadi momentum krusial dalam sistem demokrasi. Proses tersebut tak hanya memengaruhi kebijakan lokal, tetapi juga berdampak signifikan terhadap stabilitas politik dan sosial.
Polarisasi antar pemilih tak dapat dihindari, akibat narasi negatif yang lahir dari berbagai platform media sosial (Medsos), hingga menyebabkan perpecahan.
“Medsos telah menjadi instrumen penting dalam membentuk opini dan perilaku pemilih sehingga lahir pula kampanye berbasis digital untuk menangkal isu negatif,” ujar Asisten III Sekretariat Kota (Setkot) Baubau, Hj. Asmahani, saat memberikan sambutan dialog kerukunan umat beragama terkait penggunaan Medsos untuk kampanye perdamaian, moderisasi beragama dam pencegahan bahaya Narkoba, kemarin.
Diakui Asmahani, dalam beberapa kasus jika Medsos tidak digunakan dengan bijak, maka dapat memicu kebencian dan konflik antar kelompok beragama.
Makanya, pemahaman moderasi beragama dapat membantu dalam mencegah konflik antar kelompok, menghindari radikalisme, serta menjaga keseimbangan, membangun hubungan harmonis antar umat dan meningkatkan pemahaman tentang agama.
Pemkot Baubau memberi apresiasi kepada Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) dan Kesbangpol setempat yang menggagas pelaksanaan dialog tersebut sebagai ikhtiar baik.
Diharapkan bisa menjadi jembatan yang akan menyatukan perbedaan. Menjadi wasilah yang akan membangun kesepahaman dan sebagai sarana memerkuat persaudaraan, mempersatukan dan kesatuan diantara semua, serta berkomitmen untuk mewujudkan generasi-generasi yang kuat dan maju,” tandas Asmahani. (c/lyn)