Klinik Pangan Sehat untuk Menekan Angka Stunting

  • Bagikan
Pjs Bupati Koltim Ari Sismanto (9 dari kanan) dalam rapat koordinasi persiapan peluncuran program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas), Jumat, (24/10/2024). (KUSDIN / KENDARI POS)
Pjs Bupati Koltim Ari Sismanto (9 dari kanan) dalam rapat koordinasi persiapan peluncuran program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas), Jumat, (24/10/2024). (KUSDIN / KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kolaka Timur (Koltim), Ari Sismanto terus bergerak menunaikan tugasnya, kendati masa jabatannya sangat singkat. Pjs Bupati Ari Sismanto fokus menjalankan program nasional di Wonua Sorume (sebutan Kabupaten Koltim), yakni menekan angka stunting, mengatasi kemiskinan ekstrem hingga mengendalikan laju inflasi.

Terbaru, Pjs Bupati Ari Sismanto menyiapkan program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas), Jumat (25/10/2024). Pjs Bupati Ari Sismanto mengatakan klinik pangan sehat menjadi pilot project untuk pemenuhan gizi seimbang keluarga dalam rangka menekan angka stunting.

“Saya minta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Koltim supaya lebih meningkatkan kinerja dalam pemenuhan gizi yang seimbang di masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu dan terpencil.

Sehingga kehadiran pemerintah dalam menjaga gizi seimbang dapat dirasakan masyarakat Koltim,” ujarnya dalam rapat koordinasi persiapan peluncuran (launching) program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas), Jumat, (24/10/2024).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Sultra itu menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Koltim berkomitmen dalam pemenuhan gizi yang seimbang untuk menjaga masyarakat tetap sehat dan menekan agar tidak ada masyarakat yang dilanda kemiskinan ekstrem.

“Klinik pangan sehat masyarakat adalah program inovatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pangan sehat. Ini harus menjadi perhatian serius. Terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan akses masyakarat terhadap pangan sehat,” jelas Pjs Bupati Ari Sismanto.

Menurut Pjs Bupati Ari Sismanto, ketidakseimbangan porsi dalam menu konsumsi dapat menyebabkan masalah gizi, diantaranya kekurangan gizi (stunting/wasting), dan gizi buruk, kelebihan gizi (overweight dan obesitas), serta kekurangan gizi mikro (anemia). Pjs Bupati Ari Sismanto meyakini pemberian pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada masyarakat dapat menaikan skor Pola Pangan Harapan (PPH) dan penanganan stunting sesuai target yang diharapkan.

“Peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang gizi seimbang serta akses terhadap manfaat pangan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Koltim, Idarwaty mengatakan, peluncuran program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas) untuk menjaga gizi seimbang keluarga sehat menuju generasi emas tahun 2045.

“Melalui klinik pangan sehat ini, kami menyosialisasikan, mengedukasi, dan mengimplementasikan kepada masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi pangan yang beragam, berisi, seimbang dan aman,” ujarnya. (kus/b)

  • Bagikan