Proyek Pembangunan Talud On Progres

  • Bagikan
PEMBANGUNAN TALUD : Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul (kemeja dan topi biru) meninjau pembangunan talud di kepulauan Buton. (DINAS SDA DAN BINA MARGA SULTRA FOR KENDARI POS)
PEMBANGUNAN TALUD : Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul (kemeja dan topi biru) meninjau pembangunan talud di kepulauan Buton. (DINAS SDA DAN BINA MARGA SULTRA FOR KENDARI POS)

--Jalur LombeWamengkoli Segera Diaspal

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sebagai wilayah kepulauan, Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki bibir pantai yang cukup panjang. Di musim tertentu, ombak kerap menerjang kawasan pesisir yang menyebabkan abrasi. Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat pesisir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra tiap tahun mengalokasi anggaran membangun dan memperbaiki talud.

Pada tahun ini, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra memulai pembangunan talud di sejumlah wilayah kepulauan. Meliputi Buton, Buton Tengah (Buteng) dan Buton Selatan (Busel). Proyek yang menelan anggaran miliaran rupiah ini sudah masuk tahap finishing.

Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul mengatakan pembangunan talud ini bertujuan untuk melindungi pemukiman warga di pesisir pantai dari ancaman abrasi akibat perubahan cuaca ekstrem. Guna memastikan prigresnya, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Buton, Busel dan Buteng.

“Alhamdulillah, progresnya cukup positif. Pembangunan talud di sejumlah desa di tiga kabupaten tersebut sudah mendekati tahap penyelesaian. Khusus di Buton, pembangunan talud telah rampung. Sementara di Pulau Siompu Budel proyek talud juga hampir selesai,” kata Pahri Yamsul kepada Kendari Pos, Kamis (24/10).

Pembangunan talud di wilayah pesisir lanjutnya, sebagai respon atas permintaan masyarakat setempat. Banyak desa di kawasan pesisir yang terancam oleh abrasi pantai akibat cuaca yang semakin tidak menentu. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah untuk mengambil tindakan cepat guna melindungi pemukiman penduduk dari kerusakan yang lebih parah.

“Proyek ini merupakan kebutuhan mendesak Pasalnya, pemukiman masyarakat di pesisir sangat rentan terhadap ancaman abrasi. Ditambah lagi, cuaca yang semakin sulit diprediksi membuat situasi ini menjadi lebih berbahaya bagi mereka yang tinggal di dekat pantai,” jelasnya Selain memantau proyek talud, kunjungan kerja ini dimanfaatkan untuk meninjau pembangunan infrastruktur jalan di Buteng. Salah satu proyek jalan yang menjadi fokus utama adalah jalan poros Lombe-Wamengkoli dengan panjang 1,5 kilometer.

“Pengaspalan jalan poros Lombe-Wamengkoli sepanjang 1,5 kilometer akan segera dimulai, dan pada tahun depan direncanakan akan ada penambahan panjang jalan untuk mendukung aksesibilitas di daerah tersebut,” ungkap Pahri.

Pembangunan infrastruktur talud dan jalan di wilayah kepulauan Buton tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keselamatan masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi di kawasan tersebut. Dengan adanya jalan yang baik, distribusi barang dan mobilitas masyarakat akan semakin lancar, sehingga diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat lokal.

“Kami akan terus berupaya memastikan proyek infrastruktur ini dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik, sehingga mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di wilayah kepulauan. Kami tentu optimis pekerjaan ini akan selesai tepat waktu sesuai target yang ada,”pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan