KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Agenda monitoring dan evaluasi (Monev) kasus tengkes (stunting) dan kemiskinan ekstrem, hingga sosialisasi terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) serta aparat desa, terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel).
Terbaru, kegiatan tersebut digelar di Kecamatan Basala dan Lalembuu, dipimpin langsung Bupati, H. Surunuddin Dangga. “Saya mengambil alih kewenangan ini agar proses percepatan kasus stunting dan kemiskinan ekstrem di Konsel segera menurun. Ini sangat berbanding lurus dengan program Pemkab yang dicanangkan saat ini, terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM),” tegas Surunuddin Dangga, kemarin.
Menurutnya, peningkatan SDM tidak akan bisa dicapai dengan instan, tetapi harus dimulai sejak dini dengan memberikan makanan bergizi bagi anak. “Fungsi pemerintah memastikan hak dasar generasi bangsa khususnya anak, mulai dari dalam kandungan ibu hingga remaja. Mereka harus mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan yang layak.
Kami pastikan, Pemkab Konsel sudah menyiapkan infrastruktur hingga kebutuhan lainnya,” kata Surunuddin Dangga. Konsel-1 itu berharap, melalui kegiatan Monev tersebut, pihaknya dapat mengumpulkan informasi serta data penanganan tengkes dan kemiskinan ekstrem, untuk diintervensi hingga Desember 2024 mendatang.
Kepala Puskesmas Basala, M. Nurdin Mustamat, memaparkan, hasil aksi konvergensi mulai Juli hingga September ditemukan 79 kasus tengkes yang akan diintervensi hingga akhir tahun ini. Sebelumnya ada 63 kasus dan semat berkurang 19. Namun justru ditemukan lagi 35 penderita tengkes baru.
“Sehingga fokus intervensi selanjutnya berjumlah 79, terdiri dari ibu hamil dan Balita,” ungkap Nurdin. Sedangkan di Kecamatan Lalembuu terdapat 63 kasus tengkes dan 31 kepala keluarga kategori miskin ekstrem. (c/ndi)