Dekranasda Datangkan Desainer Demi Kemajuan Tenun di Sultra

  • Bagikan

--Gelar Workshop Untuk Latih Kreativitas Penenun

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - SEKRETARIS Dekranasda Sultra sekaligus Ketua Panitia kegiatan, Dra. Herawati Muchlisi, mengungkapkan bahwa workshop ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 36 pengrajin tenun, 6 pelaku usaha tenun, dan 8 desainer lokal dari 17 kabupaten di Sultra.

"Tenun Sultra mengalami perkembangan yang signifikan, namun masih ada tantangan yang perlu dihadapi, terutama dalam hal kemampuan teknis desain, komposisi warna, serta kualitas produk yang perlu ditingkatkan. Tuntutan konsumen yang semakin beragam dan mencari produk dengan harga terjangkau mendorong kami untuk mengadakan workshop ini," jelasnya.

Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Sultra, Dra. Wa Ode Munana Asrun Lio, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM, baik pengrajin maupun pelaku usaha tenun, serta mencari solusi atas berbagai masalah yang ditemukan di sejumlah kabupaten.

“Beberapa pengrajin sempat berhenti karena merasa karya mereka kurang mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena itu, melalui workshop ini, kami ingin meningkatkan kualitas dan desain tenun serta memberikan keyakinan bahwa tenun Sultra kini menjadi bahan yang diminati semua kalangan,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menghadirkan desainer ahli yang memberikan pelatihan dan evaluasi tentang cara membuat kain tenun agar penggunaanya tidak hanya sebagai sarung tapi dapat dikombinasikan menjadi pakaian, memanfaatkan kain dan pembuatan motif agar terpakai, dan teknik membuat motif, komposisi warna, serta peletakan motif yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Kita harus mengubah pola pikir bahwa kain tenun bukan hanya untuk upacara adat, tetapi juga bisa menjadi pakaian yang bisa kita banggakan. Kami ingin tenun Sultra tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wa Ode Munana berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi para pengrajin untuk mengembangkan tenun Sultra. Ia juga menekankan pentingnya para pengrajin menciptakan terobosan baru agar tenun Sultra dapat menjadi kebanggaan lokal.

"Kami berharap para pengrajin dapat membuat inovasi dan pola kerja baru agar tenun ini benar-benar menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Sultra memiliki kekayaan motif tenun yang unik di setiap kabupaten, dan melalui kegiatan ini, kabupaten-kabupaten bisa saling berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain," tutupnya.

Workshop ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun sinergi antara kabupaten dalam upaya mengembangkan potensi kain tenun Sultra, sehingga mampu bersaing baik di kancah nasional maupun internasional. (M1/adv).

  • Bagikan

Exit mobile version