KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Ekspor kopi Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan signifikan di pasar internasional. Ini seiring dengan melonjaknya permintaan kopi berkualitas dari berbagai negara. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan terus berinovasi dan menjaga daya saing komoditas kopi nasional.
Data terbaru dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat impor kopi global tumbuh 12 persen dalam lima tahun terakhir. Indonesia berhasil memanfaatkan momentum ini dengan mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir utama kopi dunia.
“Kami terus memperkuat ekosistem ekspor kopi yang berkelanjutan dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra dagang global. Hal ini penting untuk menjaga pertumbuhan ekspor di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, akhir pekan lalu.
Kemendag melaporkan hingga September 2024, Indonesia telah menyelesaikan 38 perundingan dagang, dengan 17 lainnya masih dalam proses dan 13 perundingan sedang dijajaki. “Upaya ini menjadi langkah nyata dalam memperluas pasar non-tradisional, termasuk untuk komoditas kopi," ungkapnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi Indonesia dari Januari hingga September 2024 mencapai 342,22 ribu ton dengan nilai USD 1,49 miliar.
Di sisi lain, impor kopi hanya sebesar 67,65 ribu ton senilai USD 319,84 juta, mencerminkan keseimbangan perdagangan yang positif bagi komoditas kopi Indonesia.
Pertumbuhan ekspor kopi Indonesia mencerminkan meningkatnya daya saing produk dalam pasar global. Negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia antara lain Filipina (85 ribu ton), Amerika Serikat (31,73 ribu ton), dan Malaysia (32,33 ribu ton), dengan total ekspor ke berbagai negara mencapai 193,39 ribu ton. Sementara itu, Indonesia mengimpor kopi terutama dari Vietnam, Brasil, dan Malaysia.
"Pemerintah makin aktif mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor, sehingga lebih efisien dan mudah diakses oleh pelaku usaha, khususnya UKM," kata Kepala Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (CENTRIS) Universitas Sahid, Gloria Angelita Tomasowa.
Tantangan yang dihadapi Indonesia untuk mempertahankan momentum ekspor di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti potensi resesi di beberapa negara.
Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi untuk menjaga daya saing. Provinsi-provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia, menurut data BPS, meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Barat.
“Pertumbuhan ekspor kopi Indonesia yang terus menguat membuktikan bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian nasional, bahkan di tengah kondisi global yang penuh tantangan,” tutupnya.(jpnn)