KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Serapan anggaran di Pemkab Muna Barat (Mubar) masih rendah. Di triwulan keempat ini, realisasi serapan anggaran baru mencapai 59 persen. Kondisi itu membuat Pj Bupati Mubar La Ode Butolo akan mengevaluasi kinerja kepala Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Saya minta semua kepala OPD paparkan program yang dikerjakan. Saya akan evaluasi. Karena serapan anggaran kita sampai sekarang masih rendah,” kata La Ode Butolo.
Lanjutnya, dalam mebuat program kerja harus ada perencanaan yang baik. Hal itu perlu dilakukan agar program kerja yang sudah dibuat dapat dijalankan dengan efektif.
“Semua harus direncanakan dengan baik. Makanya kepada OPD yang mengelolah DAK seperti PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian saya minta untuk presentase,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mubar, LM. Taslim mengungkapkan saat ini realisasi anggaran Pemkab Mubar diangka 59 persen. Presentase itu merupakan total realisasi anggaran Pemkab Mubar dari belanja modal dan belanja pegawai. Di mana untuk realisasi belanja pegawai lebih tinggi yaitu 39 persen dan sisanya adalah realisasi belanja modal. “Realisasi belaja modal 20 persen,” ucapnya.
Kata dia, untuk realisasi belanja modal memang biasanya akan naik sidnifikan di akhir tahun. Hal itu dikarenakan para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak melakukan pencairan anggaran pertemin, melainkan sekaligus (setelah pekerjaan tuntas). Padahal hal itu sangat berpengaruh dengan pencapaian serapan anggaran dan juga perputaran ekonomi.
“Tetapi yang kita harapkan adalah proses pencairan anggaran dilakukan sesuai progres pekerjaan fisik. Supaya realisasi belanja ini bagus. Kemudian upah pekerja dan bahan proyek bisa dibayarkan. Sehingga uang kembali berputar,” terangnya.
Mantan Sekretaris BPKAD Mubar itu menambahkan, kendati realisasi anggaran masih rendah namun hal itu tidak berpengaruh dengan DAK. Seluruh syarat penyaluran DAK telah dituntaskan sebelum batas waktu penyampaian laporan ke pemerintah pusat pada 31 Juli kemarin. Seluruh kotrak hasil lelang sudah masuk dan tinggal menunggu pelaksanaannya saja.
“Total DAK fisik kita sebesar Rp 58 miliar. Dananya juga sudah mulai turun karena syarat salurnya kita sudah lengkapi semua,” terangnya. (ahi/c)