Najib Husain : Debat Kurang Menarik

  • Bagikan
4 pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra adu gagasan dalam debat publik pertama di Kota Baubau, Sabtu (19/10/2024). Tampak calon gubernur Ruksamin, Andi Sumangerukka, Lukman Abunawas, dan Tina Nur Alam menanti pertanyaan yang diambil panelis dari fish bowl. (IST)
4 pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra adu gagasan dalam debat publik pertama di Kota Baubau, Sabtu (19/10/2024). Tampak calon gubernur Ruksamin, Andi Sumangerukka, Lukman Abunawas, dan Tina Nur Alam menanti pertanyaan yang diambil panelis dari fish bowl. (IST)

-- Cagub Cawagub Dinilai Belum Siap, KPU Butuh Persiapan Lebih Matang

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah melaksanakan debat pertama calon Gubernur (Cagub) dan calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sultra di Kota Baubau, Sabtu (19/10/2024). 4 pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra adu gagasan dalam debat publik tersebut. Mereka adalah paslon Ruksamin-Sjafei Kahar, Andi Sumangerukka-Hugua, Lukman Abunawas-La Ode Ida, dan Tina Nur Alam-LM Ihsan Taufik Ridwan. Pengamat Politik Sultra, Dr.Muh Najib Husain, S.Sos., M.Si menilai debat Cagub dan Cawagub Sultra kurang menarik.

Menurut Dr.Muh Najib, para paslon masih mencari strategi dan desain yang tepat untuk menghadapi debat. “Hasil debat kelihatan bahwa cagub dan cawagub sepertinya belum siap untuk menghadapi debat. Mungkin karena ini debat pertama. Sehingga para calon masih mencoba bagaimana strategi dan desain yang harus dilakukan ketika menghadapi debat,” ujar Dr.Muh Najib kepada Kendari Pos, Minggu (20/10/2024).

Ia menambahkan, tema debat yang mengangkat topik pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang inklusif seharusnya bisa dikuasai dengan baik oleh para paslon. Namun, Dr.Muh Najib menilai para paslon masih kewalahan dengan situasi dan mungkin masih “demam” panggung.

“Padahal tema debat pertama itu sangat bagus, yakni tentang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang inklusif. Itu sebenarnya tema dasar yang seharusnya bisa dikuasai para paslon. Tapi ternyata mereka masih kewalahan dengan situasi, mungkin masih’demam’ panggung. Mereka masih punya kelemahan semuanya,” jelasnya.

Dr.Muh Najib juga menyoroti kekurangan dalam penyampaian program oleh para paslon. Ia menekankan pentingnya pemaparan yang konkret dan terukur terkait program kerja, terutama pada bidang kesehatan dan pelayanan publik. Lebih khusus lagi terkait kelompok difabel.

“Harusnya lebih spesifik dalam menyampaikan apa yang akan dilakukan pada bidang kesehatan. Kemudian pelayanan publik terutama untuk kelompok difabel itu juga harus ada kejelasan konkret. Jadi kita tidak hanya sekedar berteori, tetapi juga bisa terukur apa yang menjadi program ke depannya, “ kata Dr.Muh Najib.

Akademisi Fisip Universitas Halu Oleo (UHO) itu juga menilai pelaksanaan debat oleh KPU belum optimal. Ia melihat beberapa kesalahan teknis yang mengurangi kualitas debat.

“Di sisi lain, KPU tidak mempersiapkan secara baik pelaksanaan debat. Masih banyak kesalahan teknis yang kita temukan, yang malahan bisa memicu keonaran di panggung,” kata Dr.Muh Najib.

Salah satu kesalahan teknis yang ia soroti adalah ketika host (moderator) lupa memberikan kesempatan kepada salah satu paslon untuk bertanya kepada paslon lain. “Padahal host ini adalah host nasional. Pada debat kedua dan ketiga nanti, KPU harus menyiapkan 2 moderator. Mengingat banyaknya paslon yang dihadapi sehingga bisa terjadi kebingungan dan menyebabkan keonaran di atas panggung. Ini sangat mempengaruhi, “ tambah Dr.Muh Najib.

Dr.Muh Najib juga menyoroti teknis pencabutan sub tema pertanyaan dari fish bowl. Sub tema pertanyaan dari fish bowl tidak cukup. “Ini memang hanya persoalan teknis tapi dapat mempengaruhi jalannya debat publik,” beber Najib.

Dr.Muh Najib menyarankan agar debat publik berikutnya dilaksanakan di Kota Kendari terlebih dahulu sebelum digelar di luar kota agar pelaksanaannya lebih matang. Ia juga menilai model debat yang diterapkan kurang komunikatif. Dr.Muh Najib menyarankan agar KPU menggunakan model yang lebih bebas dan terbuka, sehingga terjadi interaksi yang lebih baik antara panelis dan kandidat.

“Debat dengan model moderator memiliki kelemahan. Menurut saya, ini model yang tidak komunikatif. Karena tidak ada respons, atau umpan balik antara panelis dengan kandidat.

Jadi debat seperti kaku. Panelis hanya pajangan karena pertanyaan dibuat lalu diserahkan kepada moderator. Namanya juga debat, harus lebih bebas dan terbuka. Harus ada respons, umpan balik, dan klarifikasi dari panelis,” pungkas Dr.Muh Najib. (ags/b)

ASR-Hugua Siap Memajukan Sultra

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra nomor urut 2, Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua memaparkan visi misinya yaitu aman, sejahtera dan religius dalam debat perdana di Kota Baubau, Sabtu (19/10/2024).

“Sebagai suatu visi tentu ini tidak begitu saja, kami datang menemui berbagai pihak dari mulai emak-emak, pedagang, tokoh masyarakat dan para pakar. Mereka menginginkan Sultra maju dan kami mendengarkan dengan seksama dan menerima tantangan tersebut,” ujar Andi Sumangerukka saat memaparkan visi misi dalam debat cagub dan cawagub Sultra.

“Apakah Sultra bisa maju? Tentu bisa karena Sultra memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Kita memiliki 65 persen penduduk yang berusia produktif dan mampu bersaing. Kita juga memiliki karakter yang kuat dan multikultural yang mampu bersaing,” kata Andi Sumangerukka.

Andi Sumangerukka menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, tanpa SDM yang berkualitas, aspek pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik tidak akan terwujud, sehingga pengembangan SDM Sultra yang unggul sangat penting.

Andi Sumangerukka menekankan pengembangan SDM yang berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan pelayanan publik yang efektif dan efisien. “Dengan meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kesehatan, serta akses pelatihan bagi masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Sultra,” ungkapnya.

Paslon ASR-Hugua percaya investasi dalam SDM akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah. (ags/b)

Tina Nur AlamIhsan Siap Wujudkan Sultra Sejahtera dan Maju

Cagub Sultra Tina Nur Alam dan Cawagub Sultra LM Ihsan Taufik Ridwan berkomitmen mewujudkan Sultra sejahtera dan maju serta Sultra menjadi pusat pembangunan Indonesia Timur. Program kerja itu dituangkan dalam Bahteramas Berlayar Kembali. Pada era Nur Alam menjabat Gubernur Sultra, program Bahteramas bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra. “Saat menjadi anggota DPR RI dalam setiap kali saya reses, masyarakat ingin program Bahteramas itu kembali diimplementasikan. Masyarakat sudah merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Tina menyebut pembangunan nyata melalui program Bahteramas telah memberikan bukti kepada publik Sultra. Yakni pembangunan RS Bahteramas sebagai rumah sakit terbaik di Sultra, menyekolahkan 2.000-an putra putri Sultra mulai dari sarjana (S1) hingga jenjang doktoral (S3). Membangun pariwisata Sultra melalui festival Pulau Bokori di Konawe, Festival Tenun Masalili di Muna, pembangunan galeri tenun di Sulaa, Baubau. Kemudian memulai sistim tender elektronik tahun 2009 dan diikuti secara nasional tahun 2010.

“Selain keberhasilan itu, semasa saya duduk di kursi DPR RI saya juga sudah memperjuangkan beasiswa pendidikan. Bahkan telah dinikmati anak-anak hingga di kepulauan,” ungkap Tina.

Ada empat program utama untuk mewujudkan visi Bahtermas Berlayar Kembali. Yakni,

Bahteramas Cerdas dengan memberikan kartu Bahteramas pintar hingga 1.000 orang pertahun dari SMA hingga program S3. Mendirikan SMK disektor prioritas seperti pariwisata pertambangan perikanan dan kelautan, membangun pusat sains Bahteramas sebagai pusat pengembangan dan wahana Iptek, dan Bahteramas Hub sebagai wadah kreatif anak muda.

Kedua, Bahteramas Sehat melalui peningkatan pelayanan rumah sakit, dan upaya preventif pemberian bantuan bagi balita dan ibu hamil menuju Sultra bebas stunting. Ketiga, Bahteramas Bertakwa dan Berbudaya, yakni memberikan bantuan operasional rumah ibadah seluruh agama. Mengadakan festival musik dan budaya serta olahraga di seluruh kabupaten/kota. Keempat, akan meningkatkan pelayanan ASN dengan menaikan TPP. Memberikan pelayanan inklusif para penyandang disabilitas.

“Saya beruntung didampingi oleh anak muda dari kepulauan (Calon Gubernur Sultra, LM Ihsan Taufik Ridwan). In sya Allah, kami akan membawa Bahteramas Berlayar kembali,” tegas Tina. (lyn/b)

  • Bagikan

Exit mobile version