KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kebutuhan pangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra mengembangkan sejumlah komoditas unggulan. Mulai padi, jagung, kedelai, umbiumbian dan sorgum. Langkah ini bagi dari upaya menjaga ketahanan dan kemandirian pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengungkapkan pengembangan komoditas bahan pokok menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat nasional. Dengan fokus pada komoditas pagi, jagung dan kebutuhan pokok lainnya, kesejahteraan petani lokal dapat terdukung secara signifikan.
Roadmap pengembangan komoditas unggulan kata dia, telah diatur dalam peraturan daerah (perda). Yang mana, hal ini berfungsi sebagai pedoman untuk implementasi program di masa mendatang.
“Perda tersebut mencakup berbagai ketentuan mengenai komoditas yang akan dikembangkan. Selanjutnya, kita perlu melihat bagaimana jalur pelaksanaannya, karena kolaborasi sangat penting dalam mencapai tujuan ini,” ujarnya kemarin.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengoptimalkan hasil dari komoditas unggulan ini. Kontribusi dari kalangan akademisi sangat krusial dalam pengembangan komoditas unggulan. Akademisi berperan dalam menyediakan analisis, penelitian, dan inovasi yang diperlukan, serta membantu dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian.
"Semua rancangan awal melibatkan teman-teman akademisi dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sultra. Kita sudah memberikan masukan tentang komoditas unggulan seperti sutera dan sorgum yang bisa kita kembangkan," ungkapnya Sorgum lanjutnya, kini menjadi sorotan karena reputasinya sebagai salah satu varietas terbaik di Indonesia Timur. Penelitian sebelumnya telah mengakui kualitas unggul sorgum Sultra ini menambah bukti akan potensi besar yang dimilikinya.
"Sorgum kita pernah dicoba oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Hasilnya, memiliki rasa yang berbeda dari provinsi lain. Ini menunjukkan potensi besar yang perlu kita dorong. Kita butuh kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan potensi dari komoditas unggulan agar bisa direalisasikan dengan baik. Dukungan dari sektor irigasi, pendidikan, dan teknologi sangat penting dalam mencapai hal ini," tutupnya. (b/m1)