--BP2MI Fasilitasi Jalur Resmi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Peluang bekerja di luar negeri kinj semakin terbuka. Tidak hanya Malaysia dan Timur Tengah (Timteng), negara seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan Jerman juga menawarkan lapangan kerja. Mulai dari sektor kesehatan hingga tenaga terampil. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) siap memfasilitasi penempatan kerja lewat jalur resmi.
Kepala BP2MI Sultra La Ode Askar mengungkapkan sebanyak 45 warga Sultra yang telah diberangkatkan melalui program penempatan resmi. Tahun ini, pihaknya menargetkan penempatan 60 orang. Setiap pekerja mengikuti orientasi pra penempatan yang mencakup pemahaman kontrak kerja, budaya dan hukum negara tujuan, serta edukasi terkait keuangan dan bahaya narkoba.
"Penempatan tersebut melalui beberapa mekanisme. Mulai program G2G (Govermant to Govermant), program G2P (Govermant to Privat), program P2P (Privat to Privat), program SSW (Specified Skiller Worker) dan program mandiri persorangan,' jelasnya kemarin.
Sebanyak 16 orang kata dia, mengikuti jalur program mandiri perseorangan, 21 orang program SSW dan 8 orang program P to P. Untuk program G to G terdapat 1 warga Sultra yang lolos verifikasi berkas di BP2MI pusat. Sedangkan untuk 2023 dua warga Sultra juga telah diberangkatkan mengikuti program G to G Jepang.
Proses pendaftaran P to P sambungnya, prosesnya langsung ke perusahaan. Diawali perusahaan mendapatkan job dan permintaan dari luar negeri atau job order. Setelah itu, diterbitkannya SIP P3MI-nya, surat izin perekrutan yang dikeluarkan BP2MI. Yang mana, ditandatangani deputi sesuai dengan negara penempatan. Kemudian peserta mendaftar ke perusahaan itu, Setelah tedaftar, diseleksi sesuai kriteria. Jika dinyatakan lulus, barulah mendatangani perjanjian penempatan. Pas perjanjian penempatan didaftarkan di dinas.
Selain itu, terdapat juga skema program G to G (Government to Government). Program ini adalah kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan negara lain untuk menempatkan tenaga kerja sesuai kebutuhan sektor tertentu.
Saat ini, ada empat negara yang bekerja sama dalam program G to G diantaranya Jepang. Penempatan untuk lulusan sarjana perawat atau yang memiliki sertifikat keperawatan.
Selain itu, ada Jerman untuk penempatan perawat dengan gaji tertinggi, mencapai 40 juta rupiah per bulan. Korea Selatan penempatan untuk pekerja dengan berbagai spesifikasi, khususnya pekerja umum. Gaji di Korea mencapai 24 juta rupiah per bulan. Saudi Arabia juga penempatan untuk perawat.
"Proses pendaftaran program G to G dilakukan secara online melalui situs resmi BP2MI. Untuk Jerman, pendaftaran dibuka pada bulan Februari hingga April untuk Batch 5 dan Juli hingga Oktober untuk Batch 6 setiap tahun. Pendaftaran ke Jepang dibuka dari Januari hingga April, sedangkan ke Korea Selatan pada bulan Juli. Seleksi mencakup verifikasi dokumen, tes kesehatan, tes keperawatan atau psikologi, dan pelatihan bahasa di negara tujuan,"jelasnya.
BP2MI berperan sangat penting dalam memastikan penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia. Melalui berbagai skema penempatan, termasuk G to G dan P to P, BP2MI membantu meningkatkan kesejahteraan PMI dengan memastikan mereka bekerja secara prosedural dan dilindungi oleh negara.
Selain itu, ketika para PMI kembali ke Indonesia, BP2MI tidak lepas tangan. Mereka juga memberikan edukasi pemberdayaan ekonomi, agar para PMI bisa menggunakan hasil kerja mereka di luar negeri untuk membangun kehidupan yang lebih baik di tanah air.
"Kami berharap, setelah pulang, mereka bisa memanfaatkan pengalaman dan penghasilan mereka untuk berwirausaha, sehingga tidak lagi harus kembali bekerja ke luar negeri secara non-prosedural," ujarnya. (b/m1)