--Gelar Kuliah Umum dan Seminar Internasional
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sebagai bentuk implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo (FPt UHO), Universitas Udayana Bali, dan Universitas Tadulako (Untad) Padang, ketiga institusi telah melaksanakan sejumlah kegiatan, termasuk kuliah umum, seminar internasional, serta pengabdian kolaboratif nasional.
Wakil Dekan Bidang Akademik FPt UHO, Dr. La Ode Suriadi, SE., M.Si., menjelaskan bahwa belum lama ini, pihaknya menggelar kuliah umum dan seminar internasional. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari kerjasama kolaboratif antara FPt UHO, Universitas Udayana, dan Universitas Tadulako. Salah satu wujud kerja sama ini adalah penyelenggaraan kuliah umum di tiga universitas,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sesuai dengan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), fakultas didorong untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi lain. Sebagai bagian dari tindak lanjut MoU tersebut, FPt UHO telah mengadakan sejumlah kegiatan yang melibatkan mahasiswa. “Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa kami bisa memperoleh pengetahuan tambahan dari universitas lain. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di FPt UHO, tapi juga di Universitas Udayana dan Untad Padang, sehingga ada pertukaran pengetahuan,” jelasnya.
Dr. Suriadi juga mengungkapkan bahwa FPt UHO turut memfasilitasi Universitas Udayana dalam pengabdian masyarakat di Kecamatan Poasia, Kendari. “Minggu lalu, kami memfasilitasi teman-teman dari Universitas Udayana untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di Kecamatan Poasia sebagai bagian dari kolaborasi nasional. Ini adalah bentuk nyata dari kerjasama kami,” lanjutnya.
Ia pun berharap, kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mahasiswa, serta mendorong jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, alumni, dan dosen. “Selain itu, kami juga berharap kerjasama ini bisa meningkatkan animo mahasiswa dan dosen dalam menciptakan lapangan kerja. Jadi, mereka tidak hanya bergantung pada peluang kerja sebagai PNS atau karyawan BUMN/BUMD, tetapi juga bisa menjadi wirausahawan mandiri dan pencipta lapangan kerja, khususnya di bidang peternakan,” tutupnya. (win/b)