BERKURANG DI KONDA, BERTAMBAH DI WOLASI

  • Bagikan
KUATKAN SINERGI : Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, ketika menyalurkan sejumlah bantuan ke masyarakat dalam rangka Monev pengentasan tengkes dan kemiskinan ekstrem di otoritanya. (DISKOMINFO KABUPATEN KONAWE SELATAN FOR KENDARI POS)
KUATKAN SINERGI : Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, ketika menyalurkan sejumlah bantuan ke masyarakat dalam rangka Monev pengentasan tengkes dan kemiskinan ekstrem di otoritanya. (DISKOMINFO KABUPATEN KONAWE SELATAN FOR KENDARI POS)

--Penanganan Tengkes Butuh Pendekatan Menyeluruh dan Kebijakan Adaptif

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Upaya pengentasan tengkes (stunting) dan kemiskinan ekstrem di Konawe Selatan (Konsel), terus menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi poin penekanan. Sepekan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, mengunjungi Kecamatan Konda dan Wolasi. Ia menyoroti kinerja untuk mengoptimalkan partisipasi semua pihak dalam memastikan keberhasilan program-program yang berjalan.

“Perhatian pada masalah stunting sangat penting, karena berdampak langsung pada masa depan sumber daya manusia di daerah kita. Ini bukan hanya masalah statistik, tetapi juga investasi untuk generasi mendatang. Kesehatan adalah dasar dari kemajuan daerah,” tegasnya, kemarin.

Data terbaru menunjukkan, meski terdapat penurunan kasus tengkes di Kecamatan Konda, dari 75 Balita pada Juni menjadi 62 di September lalu, namun tantangan masih tetap ada. Di Kecamatan Wolasi, angka tengkes justru mengalami peningkatan, dari 38 Balita menjadi 40 orang pada periode yang sama. Selain itu, ada 23 kepala keluarga (KK) di Konda dan 34 KK di Wolasi yang teridentifikasi masuk kategori kemiskinan ekstrem.

“Temuan ini menunjukkan kompleksitas masalah yang membutuhkan pendekatan menyeluruh dan kebijakan yang adaptif,” sorot Konsel-1 itu.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Surunuddin menyoroti peran penting orang tua dalam memahami kebutuhan gizi anakanak, dengan memerkuat program penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.

“Kesadaran adalah kunci. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai gizi, kita bisa membantu anakanak tumbuh lebih sehat,” terangnya.

Selain fokus pada program kesehatan dan pengentasan kemiskinan, ia juga menegaskan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah suasana politik yang semakin memanas.

“Menjaga kepercayaan masyarakat adalah hal utama. ASN harus tetap profesional dalam menjalankan tugas tanpa adanya intervensi kepentingan politik,” kata Surunuddin yang sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis berupa susu, beras dan alat pertanian kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban warga dalam menghadapi kondisi ekonomi yang menantang.

Dengan evaluasi rutin dan pendekatan inklusif, Pemkab Konsel berharap dapat mencapai kemajuan lebih signifikan dalam penurunan angka tengkes dan pengurangan kemiskinan ekstrem.

“Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan tercipta perubahan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Konawe Selatan,” pungkasnya. (c/ndi)

  • Bagikan

Exit mobile version