KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - “Tradisi ziarah kubur atau ke makam raja-raja dan sultan hampir dilakukan di seluruh Indonesia. Ini bukan suatu yang baru dan dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan apresiasi kepada mereka-mereka yang sudah berjuang di Tanah Buton. Hanya saja, ziarah kubur di Baubau ini memang tidak seperti daerah lain. Ada upacara tradisi dan itulah keunikan dan kekhususannya,” jelas Pj Wali Kota Baubau, Dr. H. Muh. Rasman Manafi didampingi Pj Sekretaris Kota (Sekot), La Ode Aswad, M.Si serta sejumlah kepala OPD, termasuk perangkat Masjid Agung Keraton Buton, Rabu (16/10).
Rasman Manafi menegaskan, pihaknya akan tetap berupaya memertahankan dan melestarikan tradisi adat Santiago. Sebab di daerah lain, justru masih mencari model bentuk. Sedangkan di Kesultanan Buton sudah ada dan tinggal dipertahankan sekaligus dilestarikan kepada generasi muda.
“Mari kita bersamasama mengaawalnya, sehingga sampai kapan pun budaya Buton ini tetap lestari,” ajak Baubau-1 tersebut. (c/mel/lyn)