KNPI Muna Ikut YPA di Jakarta

  • Bagikan
La Ode Muhram Naadu, Ketua KNPI Kabupaten Muna. (IST)
La Ode Muhram Naadu, Ketua KNPI Kabupaten Muna. (IST)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Muna di bawah nakhoda La Ode Muhram Naadu, mengukir prestasi. Wa Ode Zahra Amalia, angota KNPI Muna lolos mengikuti program Young Progresive Academy (YPA) yang diselenggarakan di Jakarta secara Hybrid (offline dan online) sepanjang Oktober 2024-Februari 2025.

Ketua KNPI Muna, La Ode Muhram Naadu, mengungkapkan program ini untuk memberdayakan pemimpin muda, termasuk dari komunitas marginal dan kelompok rentan di Indonesia, serta menyediakan ruang belajar progresif bagi pemuda Indonesia berusia antara 20 dan 30 tahun.

YPA dilaksanakan sejak tahun 2022 oleh FriedrichEbert-Stiftung Indonesia Office (FES) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia.

Ia berharap program ini bisa membawa dampak yang baik untuk daerah. Juga memotivasi pemuda lainnya untuk memanfaatkan ruang-ruang pembelajaran yang semakin terbuka di era digital ini.

“Pemuda harus selalu meningkatkan kapasitasnya. Mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan. KNPI Muna akan terus bergerak, meski mandiri kita harus tunjukan pada daerah bahwa kita bisa berbakti,” ujar Muhram Naadu.

Mewakili KNPI Muna dalam YPA, Wa Ode Zahra Amalia, mengatakan dalam program ini, peserta diwajibkan memiliki konsep dan rencana aksi yang jelas. “Konsep kami dituangkan dalam essay yang memuat ketertarikan isu. Tidak sebatas itu, namun ditindaklanjuti action plan yang berkesesuaian tema yang fokus pada program,” kata Zahra.

Zahra mengaku mengangkat tema “Perempuan dan Partisipasinya dalam Politik yang Substantif”. Menurutnya, isu ini penting sebagai salah satu indikator memastikan sistem politik kita berjalan adil, inklusif dan demokratis.

“Kami akan lahirkan solusi, strategi dan program yang dapat mendukung peningkatan kapasitas kader-kader politik perempuan. Tujuan besarnya adalah transformasi politik yang lebih berkeadilan dan substanstif sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals),” ungkapnya. (Deh/b)

  • Bagikan