KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Partisipasi pemilih menjadi salah satu indikator kesuksesan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kendari. Atas dasar itulah, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari ikut mendorong partisipasi pemilih. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah mengedukasi pemilih pemula tentang pentingnya menggunakan hak konstitusional pada Pilwali dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kota Kendari Sudirman mengatakan pendidikan politik perlu ditanamkan ke generasi muda. Dengan begitu, mereka tidak tergabung dengan golongan putih (golput). Sebab menyalurkan hak suara bisa menjadi penentu masa depan daerah dan bangsa. Untuk itulah, pihaknya intens memberikan pemahaman terhadap pemilih pemula.
“Pendidikan politik ini penting bagi pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di usia 17 tahun, mereka diberikan kesempatan menyalurkan hak suaranya. Keikutrsetaan para pemilih pemula bisa mempengaruhi pesta demokrasi lima tahunan,” kata Sudirham pada sosialisasi pemilih pemula di ruang Samaturu Balai Kota Kendari, Kamis (10/10).
Sosialisasi pemilih pemula ini diikuti perwakilan pelajar SMA-SMK di Kota Kendari. Antara lain, SMAN 6 Kendari, SMAN 10 Kendari, SMA Kartika dan SMK 3 Kendari. Giat ini tak hanya bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, namun juga memberikan pendidikan politik kepada generasi muda.
Sudirham mengaku prihatin pemilik hak suara yang enggan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Berdasarkan data Pilkada sebelumnya, mereka didominasi pemilih pemula berusia antara 17 hingga 20 tahun. Atas dasar itulah, Pemkot Kendari berinisiatif untuk melakukan sosialisasi pendidikan politik kepada pelajar SMA, khususnya kelas XI dan XII.
“Kami berharap dengan sosialisasi ini generasi muda lebih tergerak untuk datang ke TPS dan menyalurkan aspirasinya. Selain kegiatan hari ini, pemerintah rutin turun sosialisasi ke sekolahsekolah,” ujar Surdirham.
Kesadaran generasi muda menggunakan hak pilihnya kata dia, menjadi indikator positif. Untuk itulah, ia menginginkan tren tersebut dapat tergambar pada Pilkada serentak 27 November 2024. Makanya, pemerintah intens turun melakukan sosialisasi. Bukan hanya di sekolahsekolah, namun juga pada organisasi masyarakat dan lembaga kepemudaan.
Dia menekankan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaan kontestasi politik dan mengajak generasi muda untuk memilih sesuai hati nurani. Ia mengingatkan agar para pemilih tidak tergoda dengan politik uang dan menghindari golput.
“Dengan adanya kegiatan pendidikan politik ini, kami optimistis generasi muda Kendari dapat lebih sadar pentingnya memilih para pemimpin dalam kontestasi politik dengan mempertimbangkan visi, misi, serta program yang diusung. Semua ini tentunya demi keberlangsungan masa depan daerah,” pungkasnya. (c/m4)