KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kasus perundungan bisa terjadi di mana saja, termasuk di lembaga pendidikan. Sebagai upaya pencegahan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari intens turun ke sekolah-sekolah. Kali ini, tim Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari menyambangi SDN 84 Kendari atau SD Kuncup Pertiwi.
Plt Kepala DP3A Kota Kendari Haslita mengungkapkan kampanye stop bullying bertujuan memberikan edukasi kepada pelajar, guru serta orang tua terkait bahaya bullying. Sebab dampaknya bisa mengganggu perkembangan mental dan psikologis anak. "Kami ingin membangun kesadaran serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan ramah anak.
Melalui program DP3A Road Show to School, DP3A memberikan perhatian khusus pada sekolah-sekolah," ujar Haslita kemarin.
Pemilihan sekolah sebagai lokasi kampanye kata dia, sangat strategis karena pada usia ini, anak-anak mulai berinteraksi lebih intens dengan teman sebayanya. Yang mana, sering kali menjadi titik awal terjadinya perilaku bullying.
“Kampanye dengan tagline Stop Bullying ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat bagi anak-anak. Kami ingin memberikan pemahaman sejak dini bahwa bullying adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apapun, baik itu fisik, verbal, atau melalui dunia maya,” jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung di halaman SDN 84 Kendari ini dihadiri puluhan siswa yang antusias mengikuti rangkaian acara.
Kampanye stop bullying sambungnya, dikemas berbagai rangkaian kegiatan. Tidak hanya memberikan materi edukatif yang disesuaikan dengan usia para pelajar, namun juga permainan. Metode dikemas secara interaktif dan siswa diajak memahami pentingnya saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
“Anak-anak usia SD adalah masa di mana mereka masih sangat peka terhadap pengaruh lingkungan. Dengan kegiatan ini, kami harap mereka bisa menjadi lebih sadar tentang apa itu bullying dan bagaimana cara menghadapinya jika terjadi di sekitar mereka,” ujarnya.
Ia berharap program DP3A Road Show to School ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan yang akan terus dilaksanakan di berbagai sekolah di Kota Kendari. Di sisi lain, pihaknya mendorong partisipasi masyarakat secara aktif untuk melaporkan kasus bullying yang terjadi, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. (b/m4)