KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Dr. Hj. Marwiyah Tombili, baru saja menghadiri konferensi internasional serta temu bisnis riset dan Pendidikan, pada gelaran Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (Winner) di di Den Haag, Belanda, pada akhir September lalu. Acara itu diselenggarakan Netherland Embassy melalui Netherlands Organization for International Cooperation in Higher Education (NUFFIC).
“Alhamdulillah kami berkesempatan menghadiri acara ini, karena menjadi ajang penting bagi para peneliti dan pendidik dari kedua negara untuk menjalin kerja sama global, terutama di bidang riset serta edukasi,” ungkap Marwiyah, Jumat (4/10). Ia mengungkapkan, hari pertama konferensi dibuka Mr. Eppo Bruins, Minister of Education, Culture and Science of the Kingdom of the Netherlands. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan secara online oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Nadiem Makarim.
Termasuk dari pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko serta Prof. Agus Haryono. Serta Pj Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI, Tatang Muttaqin. “Tujuan dari konferensi Winner ini adalah untuk memajukan penelitian dan pendidikan dalam berbagai topik yang relevan bagi Indonesia dan Belanda yang berfokus khusus pada sustainable development goals PBB,” jelas Marwiyah. Kegiatan itu menjadi platform bagi para peneliti, pendidik dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk saling mengeksplorasi pekerjaan. “Juga bertukar praktik terbaik dan menjalin peluang kolaboratif secara global, sesuai tema dari konferensi Internasional ini, Nurturing the Impact of Strategic Partnerships for INUCoST (Indonesia-Netherlands Universities Consortium on Sustainable Futures),” sambungnya.
Winner Conference yang berlangsung selama tiga hari pada berbagai lokasi di Belanda tersebut menampilkan berbagai sesi paralel, pembicara utama dan peluang jaringan. Dalam kesempatan itu Kepala Brida Konsel, Dr. Hj. Marwiyah Tombili, menjadi satu-satunya peserta dari Pemerintah Daerah dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuka peluang kerja sama dengan institusi pendidikan di Belanda. “Beberapa potensi dari kegiatan konferensi internasional dan temu bisnis yang telah diinisiasi, diantaranya adalah kerja sama dengan The Hague University of Applied Science dalam bidang pertanian,” terangnya. Program Farmers Field School (FFS) rencananya akan dianggarkan pelaksanaannya secara bertahap pada tahun 2025 di Kabupaten Konawe Selatan.
“Serta program pengembangan kopi robusta yang akan bekerja sama dengan The Coffee Cupping International (CCI) yang berkantor pusat di The Hague Belanda,” imbuhnya.
Dalam temu bisnis tersebut, Marwiyah Tombili bertemu langsung Executive Producer of The Coffee Cupping International, Dr. Sharon Reyes dan Dr. Loes Witteveen dari Van Hall Larenstein University of Applied Science. “Kami membahas peluang kerja sama dengan Konawe Selatan. Program ini diharapkan sangat mendukung upaya Pemerintah Kabupaten untuk mendaftarkan komoditas unggulan kopi yang selama ini dikenal sebagai Kopi Tolaki,” jelasnya. Nantinya akan dibranding dengan merk Kopi Belang Wira serta menyelenggarakan pengembangan kapasitas bagi para petani dan program peningkatan partisipasi masyarakat melalui Living Lab Program. “Semoga konferensi Internasional dan temu bisnis seperti ini lebih banyak lagi diikuti oleh perwakilan dari Pemerintah Daerah, khususnya Brida di tingkat provinsi maupun kabupaten,” harapnya. (b/ndi)