KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Baru 28 persen dari total luas daratan di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dimanfaatkan untuk lahan bercocok tanam. Padahal bidang tersebut memberi kontribusi besar dalam pertumbuhan perekonomian daerah. Itu terlihat dari PDRB pada sektor pertanian yang mencapai 24,15 persen pada triwulan II tahun 2024.
“Makanya, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan meningkatkan produktivitas pertanian melalui berbagai program,” tegas Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, H. Asrun Lio saat melakukan monitoring program perluasan areal tanam (PAT) dan pompanisasi di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), kemarin.
Ia mengaku, program perluasan areal tanam merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan air. Sehingga berdampak pada peningkatan produksi tanaman pangan serta meningkatkan pendapatan petani.
“Dalam pelaksanaannya, kegiatan PAT dan pompanisasi melibatkan berbagai stakeholder seperti Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan Tentara Nasional Indonesia yang saling berkoordinasi dalam upaya mencapai target di wilayah masing-masing,” papar Asrun Lio.
Di Kabupaten Kolaka Timur target PAT seluas 550 hektare dan tercapai 644,5 hektare atau 120,82 persen. Untuk padi gogo dari target tanam 60 hektare telah terealisasi 16 hektare atau 26,67 persen. Salah satu program yang mendukung peningkatan PAT adalah kegiatan pompanisasi untuk memastikan ketersediaan air dan mengantisipasi kekeringan di musim kemarau.
Provinsi Sultra memperoleh alokasi pompa air dari anggaran belanja reguler (ABR) sebanyak 75 unit dan alokasi anggaran belanja tambahan (ABT) 1.067 unit. Totalnya 1.142 unit. “Per 1 Oktober 2024 dari 1.142 unit, seluruhnya telah sampai ke kabupaten dan kota masing masing. Telah dimanfaatkan 420 unit dan masih ada 722 unit dalam proses pendistribusian,” rinci Asrun Lio. Untuk Koltim dialokasikan 330 unit pompa air, 220 telah terdistribusi ke titik bagi, sedangkan 110 unit dalam proses.
Sementara itu Pjs. Bupati Kolaka Timur, Ari Sismanto, mengatakan, Staf Khusus Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Muhammad Arsyad, berkunjung ke otoritanya untuk monitoring program PAT dan pompanisasi.
“Program ini sangat bermanfaat bagi petani, dalam rangka kemandirian pangan dan penanggulangan kemiskinan ekstrem. Mudah-mudahan bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” harap Ari Sismanto. (c/kus)