Stok Pangan Aman hingga Akhir Tahun

  • Bagikan
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto (tengah) memimpin rapat koordinasi bersama OPD Pemprov Sultra, stakeholder terkait dan TPID Sultra di Kantor Gubernur Sultra, Kamis (3/10/2024). (BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA)
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto (tengah) memimpin rapat koordinasi bersama OPD Pemprov Sultra, stakeholder terkait dan TPID Sultra di Kantor Gubernur Sultra, Kamis (3/10/2024). (BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA)

-- Pj Gubernur Sultra Rakor Bersama Stakeholder

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Inflasi belum juga hengkang dari bumi Sultra. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra terus bekerja menekan laju inflasi, kendati inflasi Sultra kini berada di peringkat 3 terendah secara nasional yakni 1,06 persen untuk periode September 2024 (data dirilis 1 Oktober 2024).

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menegaskan stok beras dan bahan pangan lainnya aman hingga akhir tahun.

“Pemprov Sultra optimistis kebutuhan pangan dan stabilitas harga dapat terjaga saat Pilkada hingga akhir tahun 2024, sehingga masyarakat dapat merasa tenang dan aman,” ujar Pj Gubernur Sultra, Andap dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama stakeholder terkait dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra di Kantor Gubernur Sultra, Kamis (3/10/2024).

Pj Gubernur Andap mengatakan Pemprov Sultra menyiapkan langkah langkah strategis untuk mengatasi anomali cuaca yang berdampak pada sektor pertanian. Salah satu upaya tersebut adalah program pompanisasi yang mulai tuntas tersalurkan.

“Kita telah mengantisipasi dampak dari musim kering dengan pompanisasi dan penambahan luas tanam. Langkah ini akan membantu meningkatkan produksi, dan kita optimistis hingga akhir tahun 2024 stok pangan tetap aman,” jelas Pj Gubernur Andap.

Mantan Kapolda Sultra itu memerintahkan TPID Sultra untuk terus memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang. Salah satu adalah rayonisasi distribusi barang, sehingga Sultra bisa mengoptimalkan pasokan barang langsung dari daerah tanpa harus mengandalkan distribusi dari luar, seperti Makassar.

Sementara itu, Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing menyampaikan cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 11.300 ton. Bahkan akan ada tambahan stok panen sebesar 5.500 ton. “Bulog menargetkan hingga akhir tahun 2024 stok beras masih akan aman di angka 10 ribu hingga 15 ribu ton.

Selain itu, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus berjalan, dengan alokasi 20 ribu ton beras yang disalurkan ke masyarakat,”ujarnya Selain beras, komoditas lainnya seperti cabai dan bawang menjadi perhatian dalam rakor tersebut. Data dari Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra menunjukkan harga komoditas cabai dan bawang sempat mengalami penurunan pada September, namun kondisi produksi tetap stabil.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya juga melaporkan adanya peningkatan produksi padi di Sultra. Berdasarkan data luas tanam, tahun ini mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen dibandingkan tahun 2023.

Produksi padi mencapai 5,2 ton per hektare, dengan total luas baku sawah mencapai 89 ribu hektare.

Rusdin menjelaskan, program peningkatan luas tanam melampui target 11 ribu hektare perluasan tanam, yang mencapai 12 ribu hektare. Dengan pencapaian target itu diharapkan produksi padi terealisasi hingga tahun depan.

Langkah itu sejalan dengan program nasional yang menargetkan perluasan sawah di seluruh Indonesia. “Hingga akhir tahun 2024 ini, kita optimistis mampu mencapai target produksi yang lebih tinggi, sehingga inflasi beras bisa tetap terkendali,” jelas ujar Rusdin.

Rusdin juga memaparkan tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian yakni keterbatasan alat dan mesin pertanian (Alsintan). “Rata-rata petani di Sultra hanya bisa menanam sekali setahun karena keterbatasan alat, tetapi melalui sistem percepatan tanam yang sedang kita kembangkan, diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam hingga 2 atau 3 kali setahun,” tutunya.

Sementara itu, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sultra, Doni Septadijaya, menyampaikan masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya isu deflasi mendalam di lapangan. Mengingat kondisi di Sultra masih terpantau aman.

“Stok kebutuhan pokok di Sultra masih tersedia. Harga-harga pun masih sangat terkendali. Selain itu daya beli masyarakat di Sultra diprediksi akan tetap stabil hingga akhir tahun,” ujar Doni Septadijaya.

Ia berharap seluruh pihak terkait memastikan distribusi pangan antardaerah tetap berjalan optimal demi tersedianya stok dan pemerataan harga. (rah/b)

  • Bagikan

Exit mobile version